Jakpro Belum Optimal Kelola Venue

April 26, 2024 1:04 pm

Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai kinerja PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) belum optimal. Terlihat dari persentase pendapatan pada tahun 2023.

Di tahun itu, PT. Jakpro hanya mampu meraup pendapatan 75 persen atau Rp1,42 miliar. Padahal, target yang ditetapkan dalam rencana kerja mencapai Rp1,88 miliar.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyayangkan hal tersebut. Sehingga mendorong PT. Jakpro mengoptimalkan venue agar masyarakat tertarik untuk menyewa.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli. (dok.DDJP)

Dengan optimalisasi itu, perusahaan plat merah itu dapat meningkatkan pendapatan. Hal itu diungkapkan Taufik Zoelkifli dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD 2023 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4) malam.

“Dulu sebenarnya beberapa tahun lalu sudah dikatakan akan mengoptimalkan venue-venue yang besar itu. Tapi kemudian ternyata sampai rapat terakhir ini keluhannya labanya masih segitu-segitu saja bahkan merugi,” ujar dia.

Taufik Zoelkifli menegaskan, PT Jakpro harus membuat terobosan yang kreatif dan menggencarkan promosi agar venue yang dikelola bisa dilirik pihak ketiga.

Venue yang dikelola Pt. Jakpro antara lain, Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), dan Jakarta International Velodrome.

“Nah saya lihat masih banyak yang bisa dikerjakan Jakpro dan kemarin-kemarin, sebenarnya sudah dijanjikan akan diaktivasi. Saya lihat kalau itu bisa diaktivasi secara maksimal maka pendapatan akan bertambah,” harap Taufik.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Pengembangan PT Jakpro Dian Takdir mengungkapkan, tidak optimalnya pendapatan karena ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengelolaan venue-venue itu.

“Sebenarnya target kita di tahun 2023 untuk jenis event jauh melampaui dari target yang kita tetapkan. Misalnya JIS di tahun 2023 kita punya 24 event yang bisa kita selenggarakan. Nah Velodrome itu sebenarnya rada susah mengelola area sepedanya karena ini jenis olahraga yang ekslusif, mahal,” ungkap Dian.

Ia mengaku, telah berusaha menggandeng sejumlah organisasi pesepeda untuk meramaikan event di area Velodrome. Akan tetapi, event-event sepeda berskala internasional masih jarang peminat.

“Tahun 2023, kita pernah menyelenggarakan event internasional yang melibatkan lebih dari 30 negara untuk event sepeda. Tapi kan event itu memang jarang. Tahun 2023 velodrome sebenarnya ada 181 event baik di dalam maupun di luar,” pungkas Dian. (DDJP/bad/gie)