Prasetyo Edi Marsudi: Tingkat Pendapatan Warga Jakarta Harus makin Baik

April 5, 2024 12:11 pm

Program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta antara lain terus menekan angka ketimpangan pendapatan penduduk hingga mendekati nol sejak tahun 2013. Tren itu diklaim cenderung mengalami penurunan sejak 2014 hingga kini.

“Di bawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur terpilih masa bhakti 2024-2029 pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 24 November 2024, diharapkan tingkat pendapatan warga Jakarta semakin baik,” ujar Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Rabu (3/4/2024).

Pras menambahkan, Pemprov DKI Jakarta memang masih mempunyai ‘pekerjaan rumah’ (PR) yang cukup berat dalam mewujudkan visi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (dok.DDJP)

Yakni mewujudkan Ibu Kota Negara yang aman, nyaman, sejahtera, produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing global, seperti dikemukakan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024.

“Arah kebijakan pembangunan DKI Jakarta tahun 2024, dititikberatkan pada peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan masyarakat, dan memantapkan capaian pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013,2014, 2015, dan 2016 hingga 2023 untuk memastikan perubahan serta akselerasi pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah. Makanya, dalam mengawal program-program Musrenbang antara lain pembangunan ruang publik teerpadu ramah anak (RPTRA), tempat kumpul kreatif (TKK) atau Jakarta Creative Hub (JCH),” urai pria yang akrab disapa Pras itu.

Hingga saat ini, tak kurang dari 400 RPTRA yang telah dibangun dan telah diresmikan. Sebagian besar dibiayai APBD Provinsi DKI Jakarta, selebihnya dibiayai Coorporate Social Responsibility (CSR).

Tahun 2017 ditargetkan sebanyak 200 RPTRA dibangun di 200 lokasi. Sebanyak 100 lokasi dibiayai APBD dan 100 lokasi dibiayai dengan CSR. Sedangkan pada 2018 rencananya akan dibangun lagi RPTRA di 200 lokasi. Sebanyak 150 pembangunannya dibiayai APBD, 50 lokasi diharakan dibiayai dengan CSR.

“Jakarta Creative Hub (JCH) atau Tempat Kumpul Kreatif (TKK) merupakan fasilitas dan prasarana kreatif yang dirancang dan dibangun sebagai sebuah fasilitas untuk mendukung kreatifitas masyarakat dan bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya warga DKI Jakarta,” papar Prasetyo.

TKK juga menyediakan program pelatihan yang disediakan untuk pengembangan dunia entrepreneur dan kriya degan elibatkan para pakar dari kalangan industri kreatif di Indonesia. Program ini bisa mencetak 200 ribu wirausaha (entreprenuer).

“Sedangkan dalam kerangka pengembangan destinasi wisata, peneggalian dan pengembangannya bisa dilakukan di setiap wilayah. Karena itu, perlu stabilitas inflasi DKI Jakarta,” tutur dia. (DDJP/stw/rul)