Komisi B Dukung PMD Usulan PAM Jaya Rp1,7 Triliun

November 6, 2019 10:17 pm

Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mendukung pemberian penyertaan modal daerah (PMD) usulan PD PAM Jaya sebesar Rp1,7 triliun dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020.

PMD tersebut diproyeksikan untuk pipanisasi yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan sistem penyediaan air minum atau SPAM Pesanggrahan tahap II Rp195 miliar, reinforcement and extention jaringan transmisi dan distribusi Rp275 miliar, pembangunan SPAM Ciliwung/Pejaten Rp250 miliar dan terakhir untuk suplai ke area Pegadungan-BP and Reservoir Cikokol Rp26,7 miliar.

Selain untuk penambahan jaringan pada program ketahanan pelayanan air bersih Rp310 miliar, pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah Rp15 miliar dan pipa distribusi SPAM Jatiluhur tahap I. 

“Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk MBR itu adalah prioritas dan itu harus didukung karna rakyat Jakarta sangat perlu air,” kata anggota Komisi B Manuara Siahaan di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/11).

Menurut Manuara, masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih yakni paling banyak di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Tak hanya itu, ia juga berharap PAM Jaya meningkatkan pelayanannya serta menurunkan harga untuk MBR.

“Banyak di Jakarta yang  masih kurang air bersih. Makanya Pemprov harus ada, dan itu tugas dari BUMD. Nanti kita cek manfaatnya seperti koefisien penurunan harga, juga koefisien peningkatan pelayanan,” terangnya.

Sementara Direktur Utama PD PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, selain untuk MBR, PMD tersebut akan digelontorkan untuk mengoptimalkan pipanisasi jaringan air bersih Ibukota yang saat ini baru 61 persen.

“Ada beberapa daerah yang saat ini belum terlayani air perpipaan, sehingga kita mengajukan untuk mendapatkan air bersih melalui mekanisme kios air dan tangki. Makanya kita mau bangun beberapa kios air dan kemudian delivery-nya pakai tangki,” tuturnya.

Bambang menambahkan, nantinya PAM Jaya akan membangun sebuah toren air yang mampu menampung empat kubik. Setelah itu nantinya air akan didistribusikan ke masyarakat melalui tangki yang telah disediakan.

“Setiap hari kita akan delivery pakai tangki ke daerah-daerah MBR, dan kita sudah mengidentifikasi daerah mana saja, misalnya Semanan dan Kali Deres, yang pasti yang belum ada jaringan perpipaan saat ini,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)