Komisi E DPRD DKI Jakarta mengusulkan sekolah-sekolah yang tetap ingin mengadakan kegiatan perpisahan atau wisuda memanfaatkan fasilitas di sekolah dan diselenggarakan tanpa pungutan biaya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak memahami betul keinginan para siswa dan orangtua untuk memanfaatkan momentum kelulusan sekolah.
Hal itu sebagai bentuk menghargai kerja keras siswa selama bertahun-tahun belajar di sekolah.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak. (DDJP/yla)
Selain itu juga dalam rangka mempererat silaturahmi. Terutama hubungan antara siswa dengan guru dan teman untuk merayakan keberhasilan dan pencapaian bersama.
“Kita memahami hal-hal tersebut. Kita dambakan ada hal berkesan ketika kita berpisah dengan teman-teman,” ujar Jhonny di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/5).
Namun, Jhonny mengingatkan, pihak sekolah harus menaati Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Yakni, Surat Nomor 17/SE/2025 tentang Kegiatan Wisuda atau Pelepasan Peserta Didik pada Jenjang PAUD, SD/Paket A/ SDLB, SMP/Paket B/SMPLB, SMA/Paket C/SMALB, dan SMK.
Banyak hal yang dapat dilakukan sekolah untuk menggelar kegiatan wisuda secara sederhana.
Salah satunya dengan memanfaatkan para siswa yang ada di sekolah sambil tetap mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan dalam surat edaran tersebut.
Terdapat tiga poin utama dalam surat edaran tersebut. Pertama, wisuda atau pelepasan tidak boleh menjadi kegiatan wajib yang membebani siswa dan orangtua.
Kedua, kegiatan harus diselenggarakan di lingkungan pendidikan secara sederhana tanpa pungutan biaya.
Ketiga, Kepala Suku Dinas Pendidikan diminta untuk memantau pelaksanaannya.
“Banyak cara-cara sekolah kalau mereka punya kreativitas bagaimana mereka buat kegiatan-kegiatan tanpa menarik biaya,” ujar Jhonny.
Dengan mengikuti aturan surat edaran tersebut, harap Jhonny, tidak membebani orangtua atau wali murid.
Sebab, pungutan biaya dalam kegiatan wisuda atau pelepasan peserta didik yang kerap kali dikeluhkan para orang tua.
“Dengan pengutipan dana itu kan ada orang tua yang tidak mampu ya keberatan, syukur mereka bisa sekolah,” tukas dia. (yla/df)