Waspada, Curah Hujan Berpotensi Meningkat

January 22, 2025 10:33 am

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat dalam satu pekan ke depan.

Dalam keterangan resmi BMKG, Selasa (21/1), kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi. Termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Karena itu, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi cuaca terkini yang dirilis oleh BMKG.

BMKG memprediksi cuaca selama periode 21-23 Januari 2025 hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Jakarta.

Kemudian, pada 24-27 Januari 2025, hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Jakarta.

Dalam satu pekan mendatang, BMKG memantau berbagai fenomena atmosfer yang diprakirakan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.

Terdapat Angin Monsun Asia yang masih mendominasi di wilayah Indonesia disertai fenomena La Nina lemah. Gelombang atmosfer masih menjadi faktor utama dalam potensi hujan di wilayah Indonesia.

Seperti fenomena Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat terpantau aktif di Samudra Hindia barat pulau Sumatera hingga sebelah selatan NTT.

Begitu pula di sebagian besar Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Laut Natuna, Bangka Belitung, Laut Jawa, Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Laut Flores.

Termasuk Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Laut Flores, Laut Banda, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Pegunungan.

Sedangkan Gelombang Kelvin yang berpropagasi ke arah timur terpantau aktif di Samudra Hindia sebelah barat Aceh, Laut Arafura, dan Papua Selatan. Analisis OLR juga menunjukkan nilai negatif sehingga potensi hujan semakin signifikan.

Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Aceh, Selat Karimata, dan NTT-Laut Timor ikut berkontribusi terhadap dinamika atmosfer Indonesia terutama di wilayah Sumatra dan Nusa Tenggara dalam beberapa hari ke depan.

Kemudian daerah konvergensi lainnya diperkirakan memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga selatan Jawa, dari perairan utara Papua hingga Sulawesi Utara, di perairan utara Kepulauan Papua dan dari Papua Tengah hingga Papua Nugini.

Juga, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Sumatra bag tengah dan selatan, pesisir barat Sumatra, Jawa bagian barat dan perairan selatan Jawa.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Berdasarkan kondisi atmosfer menunjukkan labilitas kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Kepulauan Papua.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan hujan lebat yang disertai petir dan berhati-hati terhadap jalan yang licin dan berpotensi membahayakan keselamatan.

Masyarakat juga diminta siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

Untuk informasi perkembangan cuaca terkini dapat diakses melalui kanal resmi BMKG, seperti situs BMKG.go.id media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG. (red)