Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Dadiyono mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI membekali pelatihan atau diklat kepada warga Kepulauan Seribu terkait cara pencegahan dan penanganan bencana.
Menurut dia, pembekalan penting diberikan agar warga mengerti upaya mitigasi ataupun memberikan pertolongan jika terjadi bencana. Mengingat saat ini musim hujan ekstrem dan Kepulauan Seribu dikelilingi perairan.
“Kalau cuma mengandalkan personil BPBD ini kurang maksimal. Maka harus bermitra juga dengan warga,” ujar Dadiyono di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/1).
Anggota Komisi A DPRD DKIDKI Jakarta Dadiyono. (dok.DDJP)
Ia menjelaskan, warga dipilih sebagai relawan untuk mitigasi dan penanganan bencana, karena lebih paham kondisi pulau dan warganya.
“Pilih warga yang punya semangat dan sosialnya tinggi, sebab lokal geografisnya mereka yang lebih paham,” ungkap Dadiyono.
Selain pelatihan penanganan bencana, ia juga mengimbau BPBD DKI memberikan pengetahuan kepada warga terkait cara-cara menggunakan alat penolong yang tersedia.
“Jangan hanya cara menolong, tetapi juga cara menggunakan alt-alat penolong. Sehingga maksimal dan minim korban,” ungkap Dadiyono.
Di kesempatan ini, ia juga mengapresiasi BPBD DKI yang telah mengirim 1.000 rompi pelampung (life jacket) dan perlengkapan pendukung lainnya dalam upaya mitigasi dan penyelamatan warga di Kepulauan Seribu. “Itu sangat bagus dan kami apresiasi kesiapan BPBD,” tukas Dadiyono.
BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan sarana prasarana mitigasi dan penanggulangan bencana yang ditempatkan di Posko BPBD Kepulauan Seribu pada 22 Desember 2024 lalu.
Rinciannya, 106 life jacket, enam perlengkapan perahu karet, enam unit perahu dayung, dua unit perahu polytheyn, dua unit perahu PE 3, satu buah tenda pengungsi, dua buah tenda posko, satu buah tangga alumunium, empat buah tali goni, dua unit perahu karet, 19 buah velbed, dua unit tangki bensin 24 liter dan satu buah selang mopel.
Selain itu disiapkan satu unit mesin perahu 30 PK, satu unit AC split, satu set toolhand socket, tujuh buah kabel roll, satu set isko tool, satu buah gerinda, enam buah lampu bohlam, 10 buah terpal, 80 buah selimut, dua rol kabel tembaga 50m, satu unit genset Yamaha ET 950, satu buah mesin las, satu buah bor, satu set toolkit listrik, satu unit genset dan satu paket perlengkapan makan.
Kemudian 30 unit kipas angin, enam buah pallet, satu unit alkon, enam buah dayung lipat, satu buah mata bor, 12 buah fitting lampu, tiga buah mata potong gerinda, satu buah linggis, satu buah troli, sembilan lembar puzzle hitam dan dua buah papan titik kumpul. (gie/df)