Warga Kelurahan Kamal, Semanan hingga Kebon Jeruk, Jakarta Barat meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menyediakan instalasi air bersih ke rumah-rumah.
Aspirasi tersebut disampaikan langsung warga di tiga kelurahan kepada Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Abdul Azis Muslim pada masa reses. Warga yang telah dipasangi pipa, dikatakan Azis juga mengeluhkan kendala distribusi air bersih.
“Ada warga sampai tiga bulan tidak keluar airnya, itu juga terjadi di RW yang saya temui. Akhirnya, saya panggil PAM ternyata ada kebocoran soalnya belum ada instalasi penyambungan air bersih yang bagus disana,” ujarnya di Gedung DPRD DKI, Jumat, (25/1).
Sepengetahuan Azis, instalasi penyambungan air PAM di Jakarta Barat seharusnya sudah rampung di tahun 2017. Dimana, saat itu wilayah Jakarta Barat mendapat predikat wilayah krisis air bersih. Akhirnya PD PAM Jaya merekomendasikan untuk membangun jaringan penyambungan air bersih di salah satu kawasan Pegadungan dan Kalideres, Jakarta Barat. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kamal, Tegal Alur hingga Kamal Muara.
Azis melanjutkan, Sandiaga Uno yang saat itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta warga menyetop penggunaan air tanah berlebihan dan beralih menggunakan air PAM. PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) ditunjuk sebagai BUMD yang mengelola pipa air di Jakarta.
Atas dasar itulah, sebagai tindaklanjutnya, Azis melaporkan permasalahan instalasi PAM tersebut dengan menghadirkan petugas Palyja bersama perwakilan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk memeriksa langsung masalah krisis air bersih yang dialami warga.
“Jadi ini perhatian buat PAM. Masa di Ibukota penyambungan air saja ada masih belum, sedangkan ada juga yang sudah pasang PAM tidak keluar airnya,” lanjut Azis.
Ia juga berharap agar Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat dapat berkoordinasi secara intensif dengan PDAM Jaya dan Palyja untuk memperbanyak pemasangan pipa penyambungan air bersih di Jakarta Barat.
“Apalagi pemanfaatan APBD DKI 2019 sebesar Rp89,08 triliun ini harusnya dapat terkelola juga di sektor kebutuhan air bersih, jangan sampai tertunda lagi,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)