Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy mendorong PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta menyediakan ruang untuk tenan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh stasiun.
Selain memudahkan transportasi masyarakat, sambung dia, LRT juga harus berdampak pada perekonomian para pelaku UMKM.
Oleh karena itu, ia berharap, tenan diisi produk fashion, kuliner hingga kerajinan khas Budaya Betawi.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Left. (dok.DDJP)
“Saya ingin di LRT, kita punya tenan-tenan yang memang lahir dari UMKM supaya bisa bantu ekonomi,” ujar Lefy di Depo LRT, Pegangsaan, Jakarta Utara, Senin (4/11).
Ia juga mengimbau, agar tarif sewa tenan di stasiun LRT untuk para pelaku UMKM terjangkau.
Pertumbuhan usaha lokal pun akan berjalan secara optimal. “Saya minta tarifnya jangan mahal-mahal,” kata Lefy.
Dengan begitu, ia harap tenan UMKM ini menjadi salah satu daya tarik bagi para penggunaan kereta LRT.
Apalagi, UMKM memiliki peran penting dalam mengurangi angka pengangguran, terutama di kalangan anak muda.
Adanya tenan ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang fleksibel dan mudah diakses oleh lulusan baru.
Sehingga, anak muda berani memulai usaha sendiri dan mengembangkan semangat kewirausahaan.
“Lapangan pekerjaan susah, jadi kita bantu dengan ada tenan-tenan dari masyarakat,” tutur Lefy.
Sementara, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, saat ini PT. LRT Jakarta sudah membangun komunikasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta untuk membuka tenan di stasiun LRT.
“Kita sudah menyosialisasikan bagaimana layout design dari stasiun ini,” tukas Iwan. (yla/gie/df)