Urai Kemacetan, Percepat Lelang Pembangunan FO Latumenten

July 23, 2025 3:06 pm

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengimbau Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) mempercepat proses lelang pembangunan jalan layang (flyover) baru di Jalan Dr Latumenten.

Sebelumnya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menargetkan pembangunan Flyover Latumenten dimulai pada Agustus 2025. Namun hingga kini, masih pada tahap proses lelang di BPPBJ.

“Mudah-mudahan BPPBJ bisa mencermati semua prosesnya sehingga tidak memperlambat proses lelang maupun pengerjaan yang sudah direncanakan mitra kerja kami,” ujar Yuke, Rabu (23/7).

Flyover Latumenten sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Keberadaannya sebagai akses jalan untuk menunjang berbagai aktivitas. Termasuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. (dok.DDJP)

“Kami imbau dan sampaikan kepada asisten pembangunan untuk mengingatkan agar BPPBJ dalam proses lelang tolong diperhatikan agar tidak mengganggu penyerapan anggaran apalagi untuk pelayanan masyarakat,” kata Yuke.

Meskipun diimbau untuk dipercepat, sambung Yuke, proses pemilihan penyedia harus sesuai aturan dan memenuhi syarat (qualified) yang berlaku.

“BPPBJ harus sangat cermat karena proses itu semua ada di sana. Jadi, kami berharap yang ditetapkan nanti atau kandidat yang akan melaksanakan harus betul-betul yang qualified, bisa mengerjakan sesuai dengan rencana dan waktu yang sudah ditentukan,” ungkap Yuke.

Di kesempatan itu, ia juga meminta Dinas Bina Marga mulai mematangkan mempersiapkan pembangunan flyover Latumenten. Harapannya, pemenang lelang bisa langsung memulai pembangunan sesuai perencanaan.

“Harus dicermati pengerjaannya juga, karena itu masih menjadi ranah pengawasan di Dinas Bina Marga,” tutur Yuke.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menjelaskan, pembangunan Flyover Latumenten akan dikerjakan selama dua tahun atau secara multiyears, mulai 2025 hingga 2026.

“Saat ini sedang berproses di BPPBJ. Kegiatan ini dilaksanakan secara multi years atau sekitar 14 sampai 15 bulan,” ucap Heru.

Anggaran pembangunan flyover itu di 2025 sebesar Rp43,4 miliar. Pada 2026 sebesar Rp284 miliar. Yuke berharap, proses lelang bisa rampung bulan September 2025.

Dengan begitu, pengerjaan pembangunan bisa dimulai pada akhir 2025. “Mudah-mudahan harapan kita di bulan September bisa kontrak. Begitu tandatangan, langsung kerja di lapangan,” kata Heru.

“Tapi gak bisa langsung fisik. Mereka harus mengajukan desain dahulu. Kemudian stakeout, menentukan titiknya, kalau sudah setuju semua baru jalan (pembangunan fisik -Red),” tandas Heru. (gie/df)