Empat orang anak laki-laki menceritakan kebiasaan kakeknya.
Satu sama lainnya menceritakan kelebihan dan kekurangan kakeknya.
“Dulu, setiap malam, sebelum aku tidur, kakekku selalu mendongeng sampai aku tertidur pulas,” kata Jimin.
“Paling-paling, dongengnya ‘Kancil Nyolong Ketimun’,” kata Mujianto.
“Bukan. Karena kakekku sangat tekun ibadah, dongengnya yang erat kaitannya dengan ilmu agama. Kan dongeng salah satu sarana pembinaan akhlak dan untuk menambah ilmu pengetahuan,” jawab Jimin.
“Umur kakekmu berapa sekarang. Kan lebih tua ketimbang kakekku,” tanya Usman.
“Baru 15,” jawab Jimin sigkat.
“Akh, jawabmu nggak masuk akal. Ayahmu dan ayahku bulan lalu sama-sama ulang tahun ke 69. Paling tidak, usia kakekmu di atas 90 tahun,” kata Usman.
“Ya, betul. Usia kakekku memang 15. Kalau ayahku dan ayamu sekarang usia 69. Berarti sama dong sama usia kakekku,” kata Jimin.
“Kamu nih ngaco. Nggak masuk akal amat,” sergah Usman.
“Umur kakeknya Martin juga 15,” ungkap Soiman.
“Otak kalian pada eror atau gimana?” sahut Usman.
“Normal-normal saja kok. Umur ayahku sama ayah si Usman kan 69. Kalau dijumlah kan 15. Sedagkan umur kakek saya 96. Kalau dijumlah kan juga 15. Lha, umur kakeknya Soiman, 87. Kalau dijumlah juga 15. Sedangkan umur ayahnya Mimin 78, kalau dijumlah juga 15. Betul atau salah?,” tanya Jimin. (stw)