Uji coba car free night (CFN) yang dijawalkan pada Sabtu (5/7), batal. Meski demikian, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto menilai, Pemprov DKI Jakarta sudh berniat baik untuk menyelenggarakan kegiatan itu.
Menurut dia, CFN membuka ruang interaksi seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Apakah Bagus? Bagus,” ujar Wahyu, beberapa waktu lalu.
Pastinya, sambung Wahyu, Pemprov DKI perlu memperbanyak ruang interaksi, seperti rencana CFN.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto. (dok.DDJP)
Hanya saja, gelaran CFN harus melalui kajian mendalam.
Sebab, kegiatan itu menutup ruas Jalan MH Thamrin menuju kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Penutupan ruas jalan tersebut berpotensi menimbulkan kemacetan secara meluas.
Terlebih, gelaran CFN dilakukan di jam sibuk kendaraan. Yakni, pukul 18.00-22.00 WIB.
DPRD DKI juga ingin mengetahui sejauh mana kesiapan Pemprov DKI.
Terutama, kesiapan pengamanan dan menjamin kenyamanan bagi masyarakat.
“Apakah metodenya sama dengan CFD? Jangan sampai nanti ada masalah,” tegas politisi Partai Gerindra itu.
Jika Pemprov DKI Jakarta serius menggelar CFN, perlu kajian secara komprehensif.
Mulai dari dampak lalu lintas, keberadaan UMKM, dan ekonomi di kawasan yang berlaku penutupan jalan.
“Kalau masukan kami KoMisi B tentu adalah Dishub trafficnya harus bener,” tandas dia.
“Jangan sampai kita buka CFN permasalahan sosialnya makin tambah,” tambah Wahyu. (red)