Tranformasi pendidikan akan berjalan dengan baik jika faktor-faktor pendukungnya memadai. Demikian ditegaskan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi.
Namun faktanya, menurut Nawawi, infrastruktur pendidikan belum merata. Masih ada ketimpangan. Terutama di daerah-daerah pinggiran.
“Jangankan akses internet, masih ada siswa kesulitan ke sekolah karena medan perjalanan yang berat. Masalah kompetensi dan kesejahteraan guru juga belum terselesaikan,” ujar Nawawi, beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi. (dok.DDJP)
Peta jalan untuk menata dan mengelola guru, kata dia, belum juga terwujud. Masalah guru masih ditangani secara parsial.
“In sekaligus cerminan bahwa guru belum ditempatkan sebagai garda terdepan pendidikan,” tandas Nawawi.
Karena itu, Nawawi menggarisbawahi bahwa pendidikan berkualitas bisa tercapai jika daya dukung dan proses untuk mencapainya juga berkualitas.
Jika tidak, pendidikan berkualitas hanya ada di atas kertas dan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap 2 Mei hanya sekadar peringatan tanpa ada peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan berkualitas demi kemajuan bangsa.
“Sesungguhnya, kuncinya ada di komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan. Terutama pemerintah pusat dan daerah. Komitmen untuk menjaga keberlanjutan kebijakan pendidikan memang penting. Tetapi lebih dari itu, komitmen untuk mewujudkan berkulaitas,” tukas Nawawi. (DDJP/stw)