TPS Khusus Limbah B3 Harus Mampu Atasi Darurat Pencemaran

February 13, 2019 8:45 pm

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta berharap proyek pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) khusus limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat menekan intensitas pencemaran limbah B3 di Ibukota.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nasrullah mengatakan, bahwa Jakarta saat ini mengalami fenomena pencemaran limbah yang sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, pencemaran limbah sudah memasuki hampir di seluruh wilayah, khususnya di Jakarta Selatan hingga Jakarta Barat.

“Saya pikir DKI ini juga sudah alami darurat limbah karena banyak sekali limpahan limbah di wilayah Selatan-Barat dari pabrik garmen dan tekstil,” katanya di Gedung DPRD DKI, Rabu (13/2).

Dinas Lingkungan Hidup (LH) segera membangun lima unit TPS khusus untuk limbah B3 sebesar Rp1,68 miliar yang dialokasikan dari APBD Provinsi DKI 2019, dengan rincian empat TPS Limbah B3 di empat kecamatan sebesar Rp1,1 miliar dan TPS Limbah B3 untuk skala kota yaitu Jakarta Pusat sebesar Rp586 juta.

Menurut Nasrullah, angka tersebut belum sebanding dengan kedaruratan limbah yang semakin marak terjadi di tengah masyarakat.

“Kalau anggaran segitu sih menurut saya masih kurang sebetulnya, padahal anggaran kita besar sedangkan masalah limbah sendiri juga terhubung dengan kesehatan masyarakat. Harusnya lebih diutamakan apalagi pengadaan di lima wilayah,” terangnya.

Dengan demikian, apabila pembangunan TPS Khusus Limbah B3 di lima wilayah terealisasikan, pihaknya ingin Dinas LH sebagai mitra kerja Komisi D juga memperhatikan tata kelola limbah di sungai ataupun kali yang menjadi konsentrasi industri, semisal di wilayah Kali Item Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Jangan seperti Kali Item kemarin bagusnya saat Asian Games, giliran sudah selesai tidak dikelola lagi dan sempat muncul buih busa disana yang sumbernya dari limbah pabrik-pabrik,” ucapnya.

Soal teknologi yang akan diterapkan, Nasrullah bersama jajaran Komisi D berharap Dinas LH dapat merancang TPS Limbah B3 yang didaur ulang untuk pemanfaatan limbah tepat guna.

“Jadi harus dilihat lagi nih teknologi yang digunakan sebagai alat pengelolaan limbah itu untuk daur ulang. Apalagi, ampas dari limbah B3 bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)