Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kunjungan setidaknya pada dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang diperuntukan sebagai transit pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra S mengatakan, kunjungan dilakukan jajarannya di RSUD Kalideres, Jakarta Barat, dan RSUD Matraman Jakarta Timur. Tak lain, kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau langsung kesiapan serta kelayakan rumah sakit tersebut sebagai tujuan transit pasien yang berstatus dalam pengawasan infeksi virus korona.
“Kami melihat sejauh ini sudah baik persiapannya,” ujar Anggara di lokasi, Rabu (8/4).
Kesiapan dan kelayakan yang dimaksud antara lain, pemisahan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) pasien umum, dan IGD untuk pasien terinfeksi Covid-19. Selain itu, kuantitas dari Alat Pelindung Diri (APD) yang dimliki dua RSUD tersebut. Sejauh ini, dikatakan Anggaran, APD yang dimiliki dua RSUD tersebut masih cukup, meski tetap dibutuhkan penambahan.
Seperti APD yang dimiliki RSUD Kalideres yang diperkirakan jumlahnya masih cukup untuk dua pekan kedepan. Sementara RSUD Mataraman yang hanya untuk 10 hari kedepan.
“Tetapi, kami mengapresiasi karena mereka sigap memprioritaskan penanganan pasien non covid dengan membuat bangsal darurat di area Rumah Sakit,” terangnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kalideres, Dr. Ballan Kamari Rangkuti Mars menyatakan pihaknya telah siap ditunjuk sebagai Rumah Sakit transit bagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang terpapar virus covid. Sejauh ini RSUD Kalideres telah menerima 28 pasien PDP sambil menunggu hasil laboratorium.
“Kita siap menjadi RS transit PDP. Sampai saat ini kami sudah menangani 28 pasien PDP yang dirawat, dari semuanya hasil baru keluar 11 dan semua Negative. Sedangkan yang 17 masih menunggu,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Direktur RSUD Matraman Dr. Dience Meidiana, saat ini pihaknya masih menunggu hasil lab dari 28 pasien.
“Sudah 300-an kita skrining, status PDP tanpa gejala ada 28, empat sudah dinyatakan positif dan empat orang meninggal,” tandasnya.
Dari hasil laporan kedua RSUD tersebut, Anggara mendorong Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta agar lebih cepat memberikan hasil skrining awal kepada PDP yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona, sehingga RSUD dapat segera memberikan rujukan pengobatan pasien ke RSUD tipe A. (DDJP/gie/oki)