Tingkatkan PAD lewat Pemanfaatan Aset

July 7, 2025 1:54 pm

Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin meninjau langsung rapat komisi-komisi dalam rangka Konsultasi Pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun 2025.

Dalam rapat di Komisi C DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta agar meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Peningkatan PAD dimaksud melalui pemanfaatan sejumlah aset milik Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pemanfaatan aset dapat dikerjasamakan bersama stakeholder demi mendongkrak pendapatan daerah.

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin (tengah). (DDJP/apn)

“Sumber-sumber pendapatan masih bisa digali dari pemanfaatan aset bisa dikerjasamakan,” ujar Khoirudin.

Kerja sama pengelolaan aset, sambung dia, Pemprov DKI tidak mengeluarkan biaya perawatan.

“Aset kita tercatat dan terjaga,” ujar Khoirudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (7/7).

Rancangan Perubahan KUA-PPAS 2025 tercantuk kenaikan 0,53 persen atau Rp487 miliar.

Yakni dari Rp91,34 triliun menjadi Rp91,83 triliun.

Pendapatan daerah mengalami kenaikan 3,72 persen atau Rp3,04 triliun.

Total kenaikan pendapatan dari Rp81,73 triliun menjadi Rp84,77 triliun.

Selanjutnya, Belanja Daerah naik 3,97 persen atau Rp3,28 triliun.

Yaitu, dari Rp82,66 triliun menjadi Rp85,94 triliun.

Pengeluaran Pembiayaan turun 32,23 persen atau 2,79 triliun dari Rp8,68 triliun menjadi Rp5,88 triliun.

Sedangkan Penerimaan Pembiayaan juga turun 26,57 persen atau Rp2,55 triliun dari Rp9,61 triliun menjadi Rp7,05 triliun.

Khoirudin berharap, pendapatan dari aset berpotensi ditingkatkan. Sebab, terdapat kenaikan angka dalam APBD.

Selain itu, Khoirudin mengimbau Pemprov DKI Jakarta tidak hanya sebatas kampanye dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Menjadi kota global harus dibuktikan dengan penetapan program-program dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).

“Dampak dari kota global itu mesti dikritisi,” tutur Khoirudin.

Kritisi tersebut meliputi posisi tentang keuangan. Agar sumber-sumber keuangan bisa dimaksimalkan. (apn/df)