Tinggi Peminat, Komisi E Dukung Pelaksanaan Vaksinasi Keliling

July 14, 2021 3:05 pm

Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus berupaya mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi untuk memproteksi warga dari bahaya Covid-19. Baru-baru ini sebanyak 16 unit kendaraan mobil vaksinasi keliling telah dioperasikan guna mendukung target vaksinasi 7,5 juta orang pada Agustus mendatang.

Anggota Komisi E DPRD DKI Rany Mauliany menyatakan dukungannya pada program tersebut. Namun ia menyampaikan bahwa 16 mobil vaksin keliling belum cukup untuk memenuhi kebutuhan. Saat ini tingkat partisipasi vaksinasi masyarakat yang sudah bisa mencapai di atas 100 ribu dosis per hari.

“Kalau ternyata peminatnya bagus, pelaksanaan baik kenapa tidak untuk ditambah (unit mobil vaksin), apalagi kita sedang mengejar 70 persen herd immunity,” katanya, Rabu (14/7).

Dengan demikian ia meminta agar Pemprov DKI terus melakukan evaluasi secara berkala agar target vaksinasi untuk mengejar kekebalan kelompok (herd immmunity) tercapai.

“Untuk 16 unit (mobil) di lima wilayah ini perlu dilihat cukup atau tidak, untuk mengetahuinya perlu evaluasi pelaksanaan di lapangan,” ungkap Rany.

Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim mobil vaksin keliling nantinya menembus kampung-kampung, khususnya kampung padat penduduk. Petugas melakukan vaksinasi hingga 90% warga untuk kemudian pindah ke kampung berikutnya.

Dengan begitu, masyarakat kini hanya perlu mendaftarkan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) untuk menentukan lokasi dan waktu vaksinasi dan mobil vaksin keliling akan datang.

Selain itu, 16 mobil vaksin keliling hasil kolaborasi Pemprov DKI, pemerintah pusat dan swasta ini juga memberikan pelayanan vaksinasi untuk anak-anak 12 tahun ke atas. Ditargetkan 1.000 orang per kelurahan tervaksinasi melalui mobil vaksin keliling ini.

Anggota Komisi E lain Achmad Nawawi berharap agar mobil vaksinasi keliling memperhatikan standar pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

“Supaya vaksinasi masyarakat itu tercapai, harus dimulai dari vaksin yang bagus, tanggapan masyarakat juga bagus dan juga sarana harus tersedia untuk warga-warga di Jakarta,” terangnya.

Jika kebutuhan masyarakat untuk melakukan vaksinasi terus meningkat, lanjut Nawawi, Pemprov DKI wajib bersikap responsif agar unit mobil vaksinasi keliling ditambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Artinya kalau 16 mobil (vaksin keliling) dibagi 5 wilayah, kalau dirasa cukup tidak apa-apa. Kalau masih kurang, betul dicarikan alternatifnya misal dengan ambulan atau yang lain,” tandas Nawawi. (DDJP/alw/oki)