Pasca Hari Raya Idulfitri, biasanya banyak pendatang dari luar kota yang ingin menjadi warga Jakarta dengan alasan merantau ataupun mencari pekerjaan.
Sekretaris Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian mengimbau kepada masyarakat yang akan urbanisasi ke Jakarta harus memiliki keahlian ataupun keterampilan (skill) sebagai bekal mencari pekerjaan.
“Saya minta setelah lebaran warga dari daerah yang mau ke Jakarta saya minta untuk pertama harus punya skill,” ujar dia saat dihubungi, Senin (1/4).
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian. (dok.DDJP)
Menurut dia, apabila pendatang tidak memiliki keahlian, maka hanya akan menambah daftar jumlah pengangguran di Jakarta. Apalagi ketersediaan lapangan kerja pun sangat terbatas.
“Setelah itu kan ada dampak lainnya juga misalnya ketersediaan lapangan kerja yang makin sempit,” tutur dia.
Selain itu, Justin juga mewanti agar calon warga Jakarta itu menaati peraturan. Salah satunya tidak membuat bedeng atau rumah sementara diatas lahan Pemprov DKI yang dapat menimbulkan kesemrawutan tata ruang.
“Jangan menduduki lahan-lahan milik negara. Jangan bikin lebih rusak lagi tata ruang di Jakarta, karena kalau kesini untuk merusak tata ruang nanti yang rugi kita semua,” ungkap dia.
Dikhawatirkan, pendatang baru yang berencana tinggal di bantaran kali atau di atas saluran air, akan mengakibatkan banjir di wilayah sekitar.
Meskipun begitu, ia menegaskan urbanisasi ke Jakarta memang tak di larang. Tetapi, urbanisasi yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang berpotensi menimbulkan banyak masalah bagi Jakarta.
“Kalau sudah menyangkut tata ruang, efek lanjutannya pasti soal banjir akibat pemukiman ilegal. Urbanisasi itu boleh-boleh saja. Asal jangan merusak tata ruang. Banyak sekali di daerah pemilihan saya juga di atas saluran air bikin hunian,” pungkas Justin. (DDJP/bad/gie)