Tempat pengolahan sampah yang memiliki teknologi mengubah sampah menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) ramah lingkungan seperti listrik dan bahan dasar api (briket) sangat diperlukan seluruh wilayah di Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi mengatakan, perlunya tempat pengelolaan sampah itu di seluruh wilayah, sebagai upaya mengurangi gunungan sampah di TPST Bantar Gebang yang dinilai sudah kelebihan kapasitas (over capacity).
“Jadi setiap kota madya memiliki tempat pengolahan sampah terpadu yang mampu mengubah sampah menjadi sumber energi lain semacam energi listrik atau briket bahan bakar dan juga pupuk kompos,” ujar Dedi saat dihubungi, Jumat (12/7).
Ia mendorong Pemprov DKI Jakara segera mewujudkan percepatan fasilitas pengelolaan sampah, selain Refuse Derived Fuel (RDF) yang sudah ada di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat dan di Rotan, Jakarta Utara.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi. (dok.DDJP)
“Terkait teknologi, sebenernya tidak terlalu ketinggalan, tetapi kita berharap ada percepatan penambahan fasilitas penanganan sampah atau manajemen sampah di wilayah kota madya,” tandas Dedi. (DDJP/apn/gie)