Tetap Bugar saat Puasa dengan Olahraga dan Pola Makan Sehat

February 28, 2025 6:27 pm

Menjalankan ibadah puasa di tengah kesibukan sebagai Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta sekaligus Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana tetap menjaga gaya hidup sehat.

Baginya, puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan, justru menjadi momentum untuk memperbaiki pola hidup, termasuk dalam berolahraga dan menjaga asupan makanan.

Saat Ramadan, ketua PD Tidar 2012-2017 itu mengurangi intensitas olahraga berat dan lebih memilih aktivitas ringan seperti jalan kaki. “Biasanya kalau puasa saya jarang main basket. Paling jalan kaki saja,” ujar dia.

Namun, bagi pecinta olahraga basket ini, tetap ada waktu khusus untuk bermain. “Biasanya setelah tarawih, saya main basket sebentar, sekitar 30 menit. Hanya latihan ringan seperti shooting atau one-on-one dengan anak,” tambah dia.

Rutinitas pemanasan juga tetap ia jalankan setiap pagi setelah bangun tidur. Stretching dan jalan kaki menjadi aktivitas wajib untuk menjaga kelenturan tubuh.

“Yang penting tetap bergerak, meskipun sedang puasa. Tubuh kita tetap butuh aktivitas agar tetap bugar,” kata dia.

Bagi legislator kelahiran Jakarta, 18 Maret 1978 itu, jalan kaki adalah olahraga sederhana yang bisa dilakukan siapa saja tanpa persiapan khusus.

“Cukup jalan kaki 30 menit sehari. Bisa saat belanja ke pasar, bersih-bersih rumah, atau sekadar keliling kompleks. Yang penting tubuh tetap bergerak,” ungkap Yudha.

Ia juga menekankan, olahraga saat puasa justru memiliki manfaat besar bagi tubuh.

“Puasa membantu tubuh meregenerasi sel. Banyak atlet profesional tetap berolahraga saat puasa, jadi bukan halangan,” kata dia.

Selain berolahraga, ketua DPC Gerindra Jakarta Barat itu juga sangat memperhatikan pola makan saat bulan Ramadan.

Ia menghindari konsumsi gula berlebihan saat berbuka puasa. Sebab, menurut Yudha, gila berlebih dapat menyebabkan rasa kantuk dan mudah lapar kembali.

“Banyak orang berbuka dengan teh manis, kolak, lalu makan nasi dalam porsi besar. Itu justru membuat tubuh lemas,” jelas dia.

Kepala Departemen Kampanye Kreatif DPP Gerindra itu lebih memilih berbuka dengan kurma dan air putih. Kemudian, memberi jeda sebelum makan besar.

“Saya biarkan tubuh beradaptasi dulu, baru setelah tarawih makan malam. Takjil juga sebisa mungkin tidak terlalu manis,” tambah Yudha.

Ia pun membuktikan bahwa mengurangi gula membawa manfaat besar bagi tubuhnya.

“Saya sudah hampir setengah tahun mengurangi gula, dan hasilnya turun 10 kilogram dalam empat bulan,” ungkap dia.

Sebagai wakil rakyat yang aktif di bidang kesejahteraan sosial, Yudha ingin mengajak masyarakat Jakarta untuk tetap menjaga kesehatan selama Ramadan.

“Puasa bukan alasan untuk tidak bergerak. Olahraga tetap harus dirutinkan, meskipun hanya jalan kaki. Selain itu, kurangi gula sebisa mungkin agar tubuh tetap fit,” pesan dia.

Dengan gaya hidup sehat yang konsisten, Yudha Permana membuktikan bahwa kesibukan sebagai anggota dewan tidak menghalanginya untuk tetap bugar dan menjalani ibadah puasa dengan optimal. (all//df)