Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta melaksanakan kunjungan untuk mengetahui langsung operasional Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta Selatan hari ini, Kamis (25/6).
Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan agar kebutuhan operasional TMR Ragunan tetap terpenuhi mengingat tidak beroperasinya kegiatan wisata selama pelaksanaan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimbas berkurangnya pendapatan TMR Ragunan selaku Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Jadi hari ini kunjungan kerja Komisi D ke Ragunan ingin menyaksikan langsung mendengar langsung kebutuhan nya (operasional) binatang seperti apa, apakah pengelola (Ragunan) ini siap atau tidak makan nya selama kondisi Covid-19 ini. Alhamdulillah sudah dijelaskan bahwa ternyata pakan (hewan) sudah disiapkan di awal Januari (2020), berarti tidak ada masalah dalam satu tahun,” ujarnya di lokasi.
Meski telah mulai beroperasi mulai sepekan lalu, Komisi D mengingatkan TMR Ragunan untuk mengantisipasi potensi penurunan pendapatan hingga 50%. Bila di tahun sebelumnya TMR Ragunan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp54,27 miliar, dengan adanya pandemi pendapatan tersebut diproyeksikan hanya sebesar Rp23,68 miliar.
Untuk mengatasi terjadinya kendala dalam operasional karena penurunan pendapatan tersebut, Ida menyampaikan dalam waktu dekat Komisi D DPRD DKI Jakarta akan menggelar rapat kerja untuk menghasilkan solusi yang terbaik.
“Kami (Komisi D) akan rapat untuk memberikan rekomendasi. Apa memang Ragunan perlu untuk mencari CSR (Corporate Social Responsibility) ataukah dengan kondisi APBD seperti ini memungkinkan tidak kalau ada tambahan untuk membantu BLUD-nya ini,” ungkap Ida.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzy Marsitawati memastikan bahwa pihaknya tetap memprioritaskan pakan satwa akan tetap tersedia di sepanjang tahun 2020.
“Kalau makan satwa sudah aman, karena kami sudah melakukan lelang mendahului di Desember (2019), jadi per tanggal 1 Januari makan (satwa) secara rutin sudah dilakukan, kemudian obat-obatan juga kita persiapkan, dokter hewan juga siap. Jadi tanpa mengurangi dengan ada pasca pandemi (Covid-19) ini tetap berjalan untuk satwa-satwa-nya,” terangnya.
Dengan demikian, pihaknya memastikan akan tetap berupaya optimal agar kegiatan operasional hingga Sumber Daya Manusia (SDM) TMR Ragunan akan tetap berjalan meski hingga saat ini terkendala akibat Covid-19. Salah satunya, melalui pemanfaatan anggaran sisa BLUD yang diperoleh tahun-tahun sebelumnya.
“Ini juga tercadangi oleh sisa BLUD yang lalu jadi kita masih bisa mengakomodir. Jadi untuk tahun 2020 tidak ada masalah,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)