Besar di lingkungan keluarga yang agamis tak membuat Habib Muhammad bin Salim Alatas ragu untuk terjun ke politik.
Kakeknya Habib Umar bin Hood Alatas adalah seorang guru, ulama dan pendiri Pesantren As Sa’adah di Cipayung, Puncak, Jawa Barat. Sementara ayahnya adalah Habib Salim bin Umar bin Hood Alatas yang juga guru serta ulama.
“Saya bercita-cita melanjutkan apa yang telah kakek dan ayah saya bangun dan rintis yaitu membangun ummat dan masyarakat melalui majelis ilmu dan pengajian,” ujar dia.
Pria kelahiran Jakarta 10 Maret 1979 itu pernah mengenyam pendidikan di SDN Susukan 10 Ciracas, SMPN 163 Pasar Minggu, SMA Utama 1 Matraman, dan Universitas Pelita Harapan di Karawaci.
Setelah tamat sekolah, ia memberanikan diri terjun ke dunia politik mengikuti jejak kakak kandungnya yang menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor pada tahun 2014.
Habib, sapaan karibnya mengaku mendapatkan pelajaran politik dari sang kakak. Tekadnya semakin kuat setelah mendapatkan pemahaman bahwa ia bisa berguna untuk umat dan agama bukan hanya melalui jalur dakwah dan pengajian saja, tetapi juga bisa melalui jalur politik.
Ia pun mendaftarkan diri sebagai salah satu Calon Legislatif (Caleg) pada Pemilu 2019 dari Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Jakarta Selatan, meliputi Kecamatan Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, dan Tebet.
“Alhamdulillah saya berhasil lolos ke Kebon Sirih (Kantor DPRD DKI Jakarta). Di bawah kepemimpinan Ketua DPW PAN (Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional) DKI Jakarta, Mas Eko Patrio, PAN meraih sembilan kursi di DPRD DKI Jakarta. Saya salah satunya,” tutur dia.
Hasil keyakinan dan melayani masyarakat dengan optimal, kini Habib dipercaya sebagai Ketua Komisi C (bidang Keuangan) DPRD Provinsi DKI Jakarta dengan fokus menggenjot pendapatan daerah melalui kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi mitra kerjanya.
“Saya memiliki keinginan menyejahterakan masyarakat DKI Jakarta,” tandas dia. (DDJP/bad/gie)