Tekan Penyebaran Kasus DBD lewat Pemantauan Jentik secara Berkala

March 14, 2024 12:39 pm

Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) diminta mengecek setiap rumah warga secara berkala untuk memastikan tidak ada tempat nyamuk berkembangbiak. Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, Kamis (14/2).

Menurut dia, pemantauan jentik secara berkala dinilai mampu menekan angka penyebarluasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini sedang melonjak pesat.

“Di samping itu juga follow up dari apa yang mereka temukan di lapangan, agar pemberantasan sarang nyamuk bisa optimal,” ujar Khoirudin di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (14/3).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. (dok.DDJP)

Dengan adanya Jumantik, pimpinan DPRD selaku koordinator Komisi E (bidang kesehatan) itu juga berharap, warga dapat menerapkan gerakan 3 M yakni menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sehingga rantai penyebaran kasus DBD dapat terputus.

“Nah ini kan banyaknya penderita DBD ya tidak luput dari kultur masyarakat, 3 M itu harus dipatuhi. Menguras, mengubur dan menutup benda-benda atau wadah-wadah yang bisa nampung air,” ucap dia.

Selain itu, Khoirudin juga meminta agar Komisi E segera menggelar rapat komisi dengan Dinas Kesehatan sebagai mitra untuk menentukan langkah dan solusi menekan angka kasus DBD di Jakarta. Mengingat selama rentang waktu satu setengah bulan, sudah terdata 624 kasus.

“Saya mengharapkan komisi E untuk rapat dengar pendapat dengan dinkes dan jajarannya. Apasih yang sudah dilakukan, apasih langkah-langkah antisipasinya, lalu langkah darurat apa yang dikerjakan,” ungkap dia.

Sementara itu, Khoirudin mengimbau Dinas Kesehatan memaksimalkan fasilitas kesehatan (Faskes) untuk melayani para pasien yang terjangkit penyakit dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

“Dinkes tanggap untuk memaksimalkan semua faskes yang ada. Paling tidak, ketika ada masyarakat butuh harus segera ditangani,” tandas dia. (DDJP/eko/yla/gie)