Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menekan kasus Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Jakarta.
Menurut dia, salah satu cara menekan kasus BABS yakni menggencarkan pembuatan water closet dengan septic tank.
Setelah itu, septic tank didesain dan dihubungkan ke pipa-pipa agar bisa digunakan banyak rumah (WC Komunal).
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. (dok.DDJP)
“Saya mendorong membuat WC Komunal, septic tank. Ini memang tidak mahal, tapi butuh keseriusan,” ujar Khoirudin di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/1).
Kondisi masih banyak warga yang mempraktikkan BABS lanaran tidak memiliki septic tank.
Menurut data Badan Pusat Statistik di 2024, masih ada 0,19 persen atau sekitar tiga ribu rumah tangga di Jakarta yang BABS.
“Tugas Pemprov sangat berat, memang butuh campurtangan pemerintah, khususnya kelurahan,” ungkap Khoirudin.
Pasalnya, penempatan septic tank oleh masyarakat karena tidak memiliki lahan. Untuk mewujudkan WC Komunal, bisa menggunakan lahan milik Pemprov DKI.
“Cilandak saja masih ada 800 kebutuhan septic tank. Ini PR (pekerjaan rumah-Red) besar, harus segera kita tuntaskan,” tutur Khoirudin.
Ia berharap, Zero BABS bisa segera terwujud di Jakarta. Dengan begitu, kesehatan warga bisa meningkat.
Sebab, perilaku BABS berdampak bakteri e-coli mencemari air. “Jadi tidak sehat,” tandas Khoirudin.
“Jadi. ini harus segera diselesaikan karena ini pangkal kesehatan. Kalau ini tuntas, Insyallah antrean di RS tidak sepanjang hari ini,” tutup Khoirudin. (gie/df)