Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 152,1 juta jiwa pada 2024. Tingkat pengangguran sebayak 4,91 persen.
Karena itu, semangat kewirausahaan yang terus ditanamkan sejak dini diharapkan dapat menekan angka pengangguran.
Apalagi, Indonesia sudah banyak melahirkan generasi pengusaha muda. Melalui dukungan wirausaha, UMKM yang diisi oleh kalangan siswa sekolah bisa lebih inovatif dan berdaya saing.
“Harapan kami, mampu berkontribusi untuk perekonomian nasioal,” ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga.
Dukungan terhadap produk lokal, lanjut Pandapotan, merupakan cara efektif menumbuhkan ekosistem wirausaha yang berkelanjutan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga. (dok.DDJP)
Di tingkat perguruan tinggi, kata dia, selain ada mata kuliah kewirausahaan (entrepreuneurship), pemerintah juga memberikan dukungan konkret melalui Program Entrepreneur Hub yang sudah berjalan sejak 2024.
Dalam program terebut, Kementerian UMKM berkolaborasi dengan universitas untuk mencetak wirausahawan berbasisi riset.
“Upaya ini untuk memperbesar peluang agar UMKM dari kalangan pelajar berkembang lebih cepat sesuai dengan tuntutan pasar,” tandas politisi PDI Perjuangan itu.
Upaya mencetak wirausahawan yang canggih melalui Program Entrepreneur Hub dapat menjadi jalan tengah dalam upaya mencapai target Indonesia Emas 2045. (stw/df)