Syahroni, resmi menjadi anggota DPRD DKI Jakarta masa jabatan 2019-2024 usai lolos pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Pria kelahiran Penggilingan di tahun 1968 itu memilih terjun ke dunia politik setelah lebih dari satu dekade berkarir di perusahaan asuransi.
Bukan tanpa alasan, ia memilih politik dengan tekad kuat membangun kampung halamannya, yakni tanah Betawi.
“Dari tahun 90-an, saya di asuransi. Boleh dibilang karir di sana moncer, memimpin beberapa cabang perusahaan,” ungkap dia.
Bagi Syahroni, membangun kampung halaman tanpa melibatkan orang asli Betawi tidaklah mudah.
Itulah salah satu alasan yang mendorong dia menjadi wakil rakyat di Kebon Sirih.
“Kalau membangun Jakarta hanya mempercayakan kepada sembarang orang dan tidak melihat warga asli disitu, sulit terealisir,” kata dia.
Menurut Syahroni, ada sejumlah persoalan krusial di Jakarta Timur yang harus dibenahi, di antaranya soal kepadatan penduduk dan kampung kumuh.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu perencanaan jangka panjang yang matang.
“Jakarta Timur dengan Jakarta Pusat beda kondisinya karena tampaknya, ada yang salah dalam perencanaan pembangunan di Jakarta Timur,” ungkap Syahroni.
Menjadikan Jakarta Timur menjadi lebih baik, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang aktif di Bamus Betawi itu membuat kontes membangun kampung.
Desain kampung asri dan tertata, juga turut dimasukkan dalam kategori.
Lalu, setiap Rukun Tetangga (RT) khusus di wilayahnya, diminta berpartisipasi.
Perbaikan jalan, gapura hingga konsep kampung mandiri dibuat untuk meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan sekitar.
“Membangun kampung harus melibatkan orang disana. Perlu kepedulian bersama,” tandas dia.
Sebelum aktif tergabung dalam PAN pada tahun 2018, Syahroni juga sempat bergabung di Partai Nasional Demokrat (NasDem), bahkan dipercaya menjadi ketua Nasdem, Jakarta Timur. (DDJP/yla/gie)