Insiden pohon tumbang yang menimpa pengunjung Tebet Eco Park hingga mengalami cidera menjadi perhatian Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. Artinya, lokasi tersebut membutuhkan perhatian khusus.
Kenneth menyayangkan, tumbangnya pohon pada Jumat (24/5) diduga karena faktor usia. Menurut dia, insiden itu seharusnya tidak terjadi jika Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI rutin memantau, merawat, dan mengevaluasi kondisi pohon-pohon di Tebet Eco Park.
“Saya minta kepada Distamhut agar bisa lebih memperhatikan dan melakukan pemeliharaan secara intensif tanaman dan pohon-pohon di Tebet Eco Park termasuk juga fasilitas di sana,” ujar Kenneth dalam keterangannya, Rabu (29/5).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. (dok.DDJP)
Tebet Eco Park perlu bayak dibenahi, termasuk pengecekan pohon secararutin. Hal tersebut diungkapkan Kenneth usai meninjau dan mendapati saluran air terhubung dengan air limbah dari rumah warga sekitar taman, sehingga menimbulkan bau tak sedap.
“Ya wajarlah menjadi berbau, kalau tidak perhatikan dan di maintenance (pelihara). Seharusnya ada perawatan yang rutin untuk membersihkan saluran air di sana, karena masalah ini sudah pernah dikeluhkan pada tahun 2022 silam, tetapi masih tetap tidak ada perbaikan dan penyelesaian sampai hari ini,” ungkap Kenneth.
Ia juga mengaku banyak menerima keluhan dari pengunjung terkait fasilitas jembatan gantung yang renovasinya tak kunjung rampung. Padahal, fasilitas itu merupakan salah satu ikon serta wahana yang paling diminati.
“Sampai sekarang di lokasi tersebut saya lihat masih terpasang rantai dan spanduk yang tertulis masih dalam proses pemeliharaan, akibatnya masyarakat tidak bisa menggunakan fasilitas jembatan gantung ini dan akhirnya membuat pengunjung yang hendak menyebrang harus memutar cukup jauh sekali, ini kan menurut saya cukup menyusahkan pengunjung ya,” tutur Kenneth.
Seperti diketahui, Tebet Eco Park diresmikan Gubernur Anies Baswedan usai revitalisasi pada April tahun 2022. Lokasi tersebut memiliki luas 7 hektare.
Terdapat delapan zona yang merepresentasikan alam di tengah kota. Yaitu Tebet Eco Park Plaza, Community Lawn, Thematic Garden, dan UMKM di sisi utara. Kemudian di sisi selatan terdapat Wetland Boardwalk, Community Garden, Children Playground, dan Forest Buffer.
Sebagai penghubung taman sisi utara dan sisi selatan, dibangun jembatan ikonik yang bernama Infinity Link Bridge. Tebet Eco Park juga dilengkapi dengan speaker taman, pet park, dan jogging track. (DDJP/bad/gie)