Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mendorong Dinas Kebudayaan membangun Pusat Kebudayaan Betawi di Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut dia, hal tersebut dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Termasuk sebagai ajang memperkenalkan Budaya Betawi kepada khalayak luas.
“Sebetulnya asetnya, sumber dayanya, anggarannya sudah ada. Hanya bagaimana kemudian itu jadi prioritas. Salah satunya yang harus difokuskan revitalisasi di Situ Babakan,” ujar Elva di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (31/7).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina. (dok.DDJP)
Ia menegaskan, nantinya pembaharuan di Situ Babakan tak mengurangi esensi Budaya Betawi.
“Harus diperbaharui, disesuaikan dengan kondisi saat ini. Agar anak-anak muda akhirnya jadi tertarik untuk membuat kegiatan di Situ Babakan,” ungkap Elva.
Tak lupa ia meminta Dinas Kebudayaan juga menggandeng Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berkolaborasi.
“Tentu saja nanti Dinas Kebudayaan juga tidak bisa sendirian kerja kolektif,” tandas Elva.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana berharap, revitalisasi pelestarian Budaya Betawi di Situ Babakan menjadi prioritas.
Pasalnya banyak fasilitas yang belum memadai, serta kualitas gedung yang dinilai masih kurang mendukung. Sehingga diperlukan banyak cukup biaya dan pembangunan lintas sektor untuk membangun pusat pelestarian Budaya Betawi di Situ Babakan.
“Memang jadi sedikit banyak terganggu, terutama kualitas gedungnya, mohon bantuan bapak dan ibu di Tahun Anggaran 2025 itu betul menjadi konsentrasi kami,” tandas Iwan. (DDJP/apn/gie)