Target Transjakarta Listrik di Tahun 2030 Diharap Jadi Percontohan

February 13, 2020 3:20 pm

Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap bus Transjakarta listrik yang akan mulai dioperasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) di tahun 2030 mendatang dapat menjadi percontohan perbaikan kualitas udara bagi kota-kota lainnya. Rencananya akan ada sebanyak 14.000 unit armada yang akan mulai dioperasikan.

Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengatakan, rencana jangka panjang PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengoperasikan bus listrik merupakan suatu keharusan dalam menggencarkan pemanfaatan teknologi kendaraan ramah lingkungan.

“Kita ingin bahwa ada transformasi dari energi yang tidak terbarukan ini menjadi energi terbarukan, sehingga kendaraan-kendaraan di Jakarta nantinya dapat menggunakan listrik karena tidak menghasilkan gas buang bahkan polusi suara. Makanya ini harus ada pilot project-nya yang perlu dimulai dari kendaraan-kendaraan umum seperti Transjakarta ini,” ujarnya, Kamis (13/2).

Dengan demikian, Aziz menyatakan telah mendorong PT Transjakarta untuk terus mempersiapkan banyak hal terkait pengoperasian bus listrik tersebut. Jika di tahun 2030 belasan unit bus tersebut bisa benar-benar dioperasikan diharapkan Jakarta akan menjadi kota ramah lingkungan.

“Jadi kita harapkan upaya ini bisa dilakukan sesegera mungkin karena kita sudah darurat polusi udara dan suara. Kalau ini sudah terwujud, Jakarta jadi kota yang sehat untuk ditinggali dari polusi yang minim, kendaraan juga tidak bersuara (bising) sehingga masyarakat juga bisa hidup lebih nyaman lagi nantinya,” ungkapnya.

Sebelumnya, PT Transjakarta menargetkan seluruh armada sudah bertenaga listrik pada 2030 untuk bus berukuran besar ataupun kecil berbentuk angkot. Langkah ini dimulai pada 2020 dengan pengadaan 100 unit bus melalui operator.

Kebijakan tersebut dilakukan sesuai implementasi Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara Jakarta.

Sedangkan, Transjakarta saat ini sudah memiliki tiga bus listrik berbasis baterai dengan luas dimensi 2.550 milimeter atau lima senti lebih besar daripada bus konvensional. Ketiga bus tersebut merupakan hasil produk dari dalam negeri hingga luar negeri yakni, satu bus hasil produksi PT Mobil Anak Bangsa dan dua bus hasil produksi BYD Auto asal Tiongkok. (DDJP/alw/oki)