Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Sardy Wahab mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang telah meresmikan lima taman kota beroperasi selama 24 jam.
Menurut pria yang akrab disapa Sardy itu, pro kontra serta kritik di masyarakat terhadap program tersebut merupakan sesuatu yang lumrah.
Dia berharap, dinamika yang terjadi di tengah masyarakat dapat disikapi secara bijak oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Pemprov pasti sudah melakukan mitigasi secara komprehensif sebelum meluncurkan program ini,” ujar Sardy di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (20/5).
Ia meyakini, Pemprov DKI Jakarta sudah mempertimbangkan seluruh aspek sebelum menjalankan program, seperti membuka taman kota beroperasi selama 24 jam.
“Seperti keamanan sudah dikoordinasikan dengan pihak berwajib (Polri), selain Satpol PP. Begitu juga dengan kebersihan, kenyamanan, dan lainnya pasti sudah dipikirkan. Termasuk mempersiapkan CCTV,” ungkap Sardy.
Politisi Partai Golkar itu juga mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk tidak berhenti dalam berinovasi.
Kini, lima lokasi taman kota sudah 24 jam. Yaitu Taman Menteng, Taman Lapangan Banteng, Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
“Baru di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Kita awasi dan evaluasi bersama. Jika berdampak positif maka wilayah lain seperti Jakarta Barat, Jakarta Timur, juga Kepulauan Seribu segera menyusul,” tutur Sardy.
Masyarakat pun harus ikut serta mengawasi dan memberikan masukan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus membuka diri terhadap kritik dari Masyarakat.
Sardy juga mengingatkan kepada Pemprov DKI untuk tidak hanya terpaku pada pembukaan aktivitas taman kota selama 24 jam.
Perlu digerakkan lebih massif pengembangan atau penambahan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai amanat undang-undang.
“Itu harus memenuhi 10 persen dari luas wilayah Jakarta. Sehingga Jakarta menjadi indah, sejuk, dan Sehat,” pungkas Sardy. (red)