Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengungkapkan, potensi peningkatan volume sampah akibat pembukaan taman kota selama 24 jam merupakan tantangan yang harus diantisipasi dengan perencanaan matang.
Meskipun demikian, tegas dia, tantangan ini tidak boleh menjadi penghalang bagi implementasi program ruang publik yang diinisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Peningkatan volume sampah akibat pembukaan taman kota selama 24 jam adalah permasalahan serius yang memerlukan perhatian dan penanganan komprehensif,” ujar Yuke.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. (dok.DDJP)
“Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk mundur atau membatasi implementasi program ruang publik ini,” tambah dia.
Perencanaan matang dan keterlibatan semua pihak, sambung Yuke, tantangan tersebut dapat diatasi.
Dengan demikian, tidak mengurangi manfaat taman sebagai ruang ekspresi dan penggerak perekonomian masyarakat.
Untuk itu, Komisi D mendorong Pemprov DKI Jakarta meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di taman-taman kota.
“Melalui penambahan tempat sampah terpilah yang memadai dan mudah dijangkau,” tegas dia.
Selain itu, lanjut Yuke, konsep zero waste park perlu diterapkan secara bertahap untuk meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan.
Sebagai langkah konkret, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Hal itu untuk memastikan adanya peningkatan jumlah petugas kebersihan pada siang dan malam hari di taman-taman yang beroperasi 24 jam.
“Frekuensi pengangkutan sampah harus ditingkatkan, terutama pada malam hari,” imbuh dia.
Ketika volume sampah berpotensi meningkat akibat aktivitas pengunjung dan pedagang UMKM, tambah Yuke, perlu patroli kebersihan secara berkala.
Tujuannya, memastikan taman tetap bersih dan nyaman bagi masyarakat.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, Komisi D DPRD DKI Jakarta akan terus mengawal pelaksanaan Program Taman Kota 24 Jam.
Sehingga program tersebut berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Peningkatan volume sampah ini adalah masalah yang bisa diselesaikan dan tidak boleh menjadi hambatan bagi pelaksanaan Program Taman Kota 24 Jam,” tandas dia.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program taman kota 24 jam dapat berjalan tanpa menimbulkan dampak terhadap kebersihan lingkungan. (all/df)