Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mengapresiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan sejak awal tahun 2025.
Namun, Thamrin berpendapat, perlu peningkatan koordinasi antarlembaga dan instansi. Hal itu untuk meminimalisasi kesalahan saat pendistribusian.
“MBG saya lihat sudah bagus, hanya ada sedikit komunikasi yang kurang antara badan gizi, lurah dan sekolah. Ini yang kemudian jadi catatan,” ujar Thamrin, Senin (21/1).
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin. (dok.DDJP)
Ia mencontohkan, terdapat sekolah yang tidak mengetahui pengiriman makanan untuk peserta didik.
“Tentu Dinas Pendidikan diajak komunikasi, bukan hanya di level atas saja. Tapi kepala seksinya juga koordinasi dengan kepala sekolah,” ungkap Thamrin.
Dengan komunikasi yang baik, harap Thamrin, Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal dan meminimalisasi kesalahan di lapangan.
“Dengan begitu, harapannya kejadian yang kemarin di Jawa Tengah, siswa keracunan semoga tidak terjadi di Jakarta,” kata Thamrin.
Selain itu, ia juga berharap program tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi peserta didik. Sehingga makanan yang diberikan tak hanya mengandung gizi yang baik, namun juga bervarian dengan rasa yang enak.
“Bukan hanya gizi, tapi varian dan rasanya juga penting,” tukas Thamrin. (gie/df)