Abdurrahman Suhaimi, berhasil kembali lolos duduk di kursi parlemen Kebon Sirih setelah meraup 19.721 suara di daerah pemilihan (Dapil) 5 yang meliputi Kecamatan Duren Sawit, Jatinegara, dan Kramatjati Jakarta Timur.
Anggota DPRD petahana ini menyatakan siap memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat Jakarta, khususnya di bidang pendidikan.
Ia mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk implementasi DKI Jakarta sebagai upaya menjadikan Kota Global yang maju berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
“Bidang pendidikan harus maju, karena prinsip saya membangun suatu kota adalah membangun SDM (sumber daya manusia -red)nya karena kalau SDMnya berkualitas, kotanya juga berkualitas,” ujar Suhaimi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/8).
Ia akan memperjuangkan kesetaraan pendidikan melalui program sekolah gratis di Jakarta. Ia menilai program tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan pendidikan, apalagi daya tampung sekolah negeri terbatas.
“Itu harus menjadi prioritas, jadi jangan sampai anak di DKI tidak bisa mengenyam sekolah sesuai dengan kelasnya kota global,” tutur Suhaimi.
Ia mengatakan, selain memudahkan siswa dengan ekonomi rendah mendapatkan pendidikan yang layak, pendidikan gratis juga memberikan banyak manfaat. Diantaranya meningkatkan SDM agar mampu bersaing di kancah internasional.
Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting untuk menciptakan SDM berkualitas guna mempersiapkan Jakarta menjadi kota bisnis berskala global.
“DKI akan menjadi DKJ, tentu harus disiapkan menjadi kota global yang maju, berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan. Ini yang menjadi visi DKI Jakarta ketika kita membahas RPJPD,” ungkap Suhaimi.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan mengatakan bahwa ada total 2.585 sekolah swasta di Jakarta. Dari ribuan sekolah swasta tersebut, sebanyak 2.090 sekolah yang telah tergabung dalam program biaya sekolah gratis.
sekolah-sekolah yang tergabung dalam program biaya sekolah gratis itu terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). (DDJP/yla/gie)