Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mendorong pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) skala permukiman di Asrama Dinas Lingkungan Hidup, Semper Barat, Jakarta Utara dan Waduk Cimanggis, Cibubur, Jakarta Timur segera direalisasikan.
Kabar terakhir proses pembangunan SPALD tersebut berhembus medio April tahun lalu setelah Gubernur DKI Jakarta saat itu dipimpimpin Pelaksana Tugas (Plt) Sumarsono menandatangani nota kesepakatan pembangunan SPALD di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Ketika itu, Sumarsono mengatakan bahwa pembangunan SPALD ini akan menghabiskan dana hingga Rp8,1 triliun, dengan skema pinjaman yang dibebankan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah. Untuk Pemprov DKI sedikitnya harus menyiapkan anggaran sebesar Rp3,6 triliun.
Komisi D DPRD DKI Jakarta menyatakan akan mendukung pembangunan SPALD demi kehidupan yang layak dan sehat warga Jakarta. Soal beban biaya masih dapat didiskusikan lalu dialokasikan.
“Karena Sudah harus menuju lingkungan yang sehat, air limbah jangan sembarang lagi dibuang, penggunaan IPAL-IPAL harus ditingkatkan, yang penting harus jelas dulu perencanaannya,” ujar Pandapotan Sinaga, Sekertaris Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Ia mengingatkan soal sinergitas yang baik antar Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait pengolahan limbah di DKI Jakarta. Selain itu dirinya berharap agar perluasan pembangunan IPAL (instalasi pembuangan air limbah) dapat ditempatkan secara merata di seluruh kawasan DKI Jakarta.
“Karena selama ini yang terurus untuk pengelolaan Banjir Kanal Timur dan bantaran-bantaran Kali Ciliwung saja yang dikelola oleh BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane),” terang Pandapotan.
SPALD adalah sebuah program yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dalam rangka mendukung percepatan pencapaian Universal Akses Air Limbah Domestik pada Tahun 2019.
Komisi D DPRD DKI Jakarta berharap agar pengelolaan limbah dapat diproses dengan baik sehingga masyarakat mendapatkan kualitas air bersih yang layak.
“Bagaimana pun limbah yang akan dilalui proses pengolahan itu, tentunya kami harap agar kualitas air bersih dapat tersentuh oleh warga,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)