Pemerintah terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Berbagai kebijakan strategis telah diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Termasuk penyaluran bantuan sosial (Bansos) dan stimulus khusus selama Ramadan dan Lebaran.
“Menteri Koo4rdinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, kebijakan tersebut bertujuan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makro ekonomi,” ujar Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya, beberapa waktu lalu.
“Target pertumbuhan ekonomi 5.2 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasionaln (APBN) tahun 2025 dapat tercapai,” lanjut Dimaz.
Selain itu, menurut dia, pemerintah akan terus memantau peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Seperti Nyepi dan Idulfitri yang berperan mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2025.
“Pemerintah juga memaksimalkan penyaluran Bansos. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako dan penyerapan gabah atau beras petani,” kata dia.
PKH Tahap I/2025 dengan anggaran Rp150 triliun melalui PT. Pos Indonesa dan Himbra. Dengan prioritas bantuan cepat sasaran serta mendukung daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain itu, pemerintah juga menambahkan anggaran sebesar Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog untuk menyerap beras hasil panen petani sebanyak 3 juta ton hingga April 2025.
Langkah tersebut, kata politisi Partai Golkar itu, bertujuan menjaga stabilitas harga beras dan memastikan ketersediaan stok pangan nasional.
Dengan kata lain, mendukung penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pemerintah juga memastikan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja swasta tepat waktu.
“ASN menerima THR tiga minggu sebelum Lebaran. Sedangkan pekerja swasta mendapatkannya seminggu sebelum Lebaran,” tutur dia.
Untuk mendukung aktivitas ekonomi selama Ramadan dan Lebaran, pemerintah juga meluncurkan berbagai stimulus.
Di antaranya, diskon tiket pesawat yang berlaku mulai 25 Maret hingga 7 April 2025.
“Program tersebut bertujuan untuk mendukung pergerakan sekitar 180 juta orang. Termasuk 110 juta wisatawan selama periode Lebaran,” urai Dimaz.
Selain itu, sambung dia, pemerintah juga memberikan diskon tarif tol 20 persen untuk perjalanan jarak jauh saat mudik Lebaran.
“Diskon tersebut diharapkan dapat menekan biaya transportasi serta memperlancar distribusi barang dan jasa,” imbuh Dimaz.
Pemerintah juga meluncurkan program diskon belanja melalui Kementerian Perdagangan.
Seperti Program Friday Mubarak yang berlangsung dari tanggal 28 Februari hingga 28 Maret 2025 di berbagai ritel yang bergabung dalam Asosias Pengusaha Rtel Indonesia (Aprindo).
Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim, program itu mencakup Bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Terdapat komoditas minyak goreng, gula pasir, dan lainnya. Ada pula promo harian dan spesial setiap Jumat dengan target transaksi Rp75-77 triliun. (stw/df)