Soroti Kebocoran PAD Parkir

May 6, 2025 3:02 pm

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi DKI Jakarta Jupiter menyoroti tingginya potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir, khususnya dari sistem parkir on street yang belum tertata optimal.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja Pansus Perparkiran bersama jajaran eksekutif di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (6/5).

Menurut Jupiter, persoalan parkir di Jakarta telah memasuki tahap yang memprihatinkan. Selain maraknya praktik parkir liar, ketidakteraturan tarif di lapangan juga memicu keresahan masyarakat.

“Parkir liar ada di mana-mana. Tarifnya tidak seragam, bahkan bisa mencapai Rp20 ribu. Ini keresahan nyata yang dirasakan warga DKI Jakarta,” ujar Jupiter.

Ia menilai sistem parkir yang tertata dapat menjadi salah satu sumber peningkatan PAD yang signifikan.

Politisi Partai Nasdem itu memaparkan perhitungan sederhana untuk menggambarkan besarnya potensi parkir on street di Jakarta.

Dengan asumsi terdapat 500 titik parkir di setiap kelurahan dan tiap titik menghasilkan Rp30 ribu per hari, potensi pendapatan bisa mencapai Rp1,4 triliun per tahun.

“Ini hitungan minimal. Tapi kenyataannya, pendapatan yang masuk ke kas daerah dari parkir on street tidak sebanding. Inilah yang menjadi keprihatinan kami,” terang Jupiter.

Peningkatan PAD dari sektor parkir, sambung Jupiter, sangat penting untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah daerah. Seperti penguatan layanan pendidikan, kesehatan, hingga bantuan sosial.

“Masih banyak warga Jakarta yang kesulitan menebus ijazah. Banyak RSUD yang membutuhkan alat medis. Kalau PAD dari sektor ini bisa dimaksimalkan, maka kebijakan yang berpihak kepada masyarakat juga bisa diperluas,” ujar dia.

Jupiter memastikan Pansus Perparkiran akan terus bekerja secara konsisten dan transparan.

Dalam waktu dekat, DPRD akan melibatkan para ahli dari berbagai bidang untuk menyusun kajian menyeluruh, serta menggelar survei lapangan guna mengukur potensi riil sektor parkir di Jakarta.

“Kami ingin semuanya terang-benderang. Potensi besar ini harus digali dan dikelola dengan benar untuk kemaslahatan warga,” tutup Jupiter. (red)