Kasus tawuran di Jakarta masih terus terjadi. Di Jakarta Timur misalnya, sempat dijuluki sebagai Kota Tawuran. Pasalnya, terdapat satu korban meninggal dunia di wilayah Duren Sawit pada 21 November 2024.
Karena itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono mengimbau, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersinergi dengan seluruh perangkat daerah untuk mencegah tawuran tak terulang lagi.
“Jadi, saya minta Satpol PP agar lebih serius menangani tawuran dan menggandeng mitra-mitra lain agar permasalahan ini bisa segera diselesaikan,” ujar Alia, beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono. (dok.DDJP)
Ia meminta, langkah pencegahan dan penekanan angka tawuran. Khususnya di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Dorongan kita di Komisi A itu untuk lebih serius menangani tawuran yang sedang marak. Terutama di Dapil saya. Hampir setiap minggu ada tawuran,” ungkap Alia.
Perangkat daerah lain yang di maksud Alia yakni, Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), serta Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi).
Sebab, beberapa faktor penyebab terjadinya tawuran yakni masalah ekonomi, pengangguran, hingga pendidikan yang rendah.
“Memang tidak ada one stop solution. Jadi harus ada opsi lapangan kerja, opsi pendidikan, dan pembinaan. Jadi memang approach (pendekatan -Red) harus multi stakeholder,” tukas Alia. (gie/df)