Komisi B DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta memperbanyak pelatihan kerja yang disiapkan untuk bekerja di luar negeri.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan, pelatihan tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri perlu diperbanyak.
Yakni dengan membekali calon pekerja dengan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang dibutuhkan di negara tujuan.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh. (dok.DDJP)
Pelatihan kerja itu meliputi berbagai aspek. Mulai dari penguasaan bahasa asing, pemahaman budaya, hingga keterampilan teknis sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
“Jadi, ada skill khusus yang benar-benar mereka punya untuk penempatan di luar negeri supaya bisa bersaing,” ujar dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/6).
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta harus memanfaatkan peluang penyerapan tenaga kerja di luar negeri yang saat ini sangat besar akibat terjadinya krisis sumber daya manusia.
Menurut dia, banyak negara yang sedang menghadapi krisis demografis. Terjadi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua dan berdampak pada kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail. (dok.DDJP)
Kondisi demikian membuka peluang besar bagi tenaga kerja Jakarta untuk bekerja di luar negeri.
“Saat ini peluang penyerapan luar negeri sangat banyak akibat adanya krisis SDM di luar negeri,” kata dia.
Indonesia yang memiliki proporsi penduduk usia produktif yang tinggi. Dapat dimanfaatkan menjadi potensi besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara yang sedang mengalami krisis demografis.
Untuk itu, penting bagi Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta mempersiapkan tenaga kerja berkualitas yang memiliki keahlian dan keterampilan. Sesuai dengan kebutuhan pasar kerja global. Memperbanyak kegiatan pelatihan bagi para pencari kerja.
“Agar beranjak dari evaluasi APBD tahun 2024, segera dibuat kajian untuk membangun ekosistem dalam menyiapkan pelatihan-pelatihan. Sehingga nanti SDM bisa mengisi peluang untuk ke luar negeri,” dorong dia. (yla/df)