Program Smart Posyandu sebagai bentuk digitalisasi pelayanan kepada warga menuai dukungan kalangan legislator di DPRD DKI Jakarta.
Menurut Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga sangat penting untuk melatih seluruh kader Posyandu.
“Sistem yang digunakan harus terintegrasi dengan sistem yang ada di rumah sakit, puskesmas, BPJS Kesehatan, dan Program Satusehat dari Kemenkes,” ujar dia, beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin. (dok.DDJP)
Karena itu, Thamrin mendorong Dinkes DKI menyiapkan sistem digitalisasi yang mendukung peran kader Posyandu dalam melayani masyarakat.
“Peralatan yang mendukung sistem digitalisasi, apakah disiapkan oleh Pemprov atau mandiri,” tutur politisi PKS itu.
Smart Posyandu merupakan program digitalisasi layanan di Posyandu yang didukung oleh aplikasi bernama JakAntro.
Program tersebut mengubah proses penimbangan dan pencatatan data bayi dari cara manual menjadi digital.
Timbangan yang digunakan telah dilengkapi dengan teknologi Bluetooth.
Sehingga data dapat langsung terhubung dengan aplikasi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Thamrin menilai, Smart Posyandu merupakan wujud transformasi layanan digital yang tengah diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Seiring dengan tren transformasi digital yang salah satunya adalah terkait pencatatan rekam medis bayi,” imbuh dia.
“Kami mendukung karena program ini sangat efektif dalam melakukan pencatatan secara cepat dan akurat,” tambah Thamrin.
Dengan Smart Posyandu, harap dia, pemantauan tumbuh kembang anak dapat dilakukan lebih optimal.
Dengan begitu, terdapat encegahan sejak dini terhadap munculnya kasus stunting di Jakarta. (red)