DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar nonton bareng (Nobar) layar tancep di halaman gedung DPRD DKI Jakarta. Acara ini merupakan satu di antara rangkaian menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 Kota Jakarta.
Suasana tahun 80’an kian terasa selama berlangsung pemutaran film. Sekeliling lokasi terpasang penerangan berupa api obor dengan tiang bambu. Terlebih lokasi juga dikelilingi oleh pepohonan.
Bagi penonton yang lahir di tahun 70-an, mungkin suasana tersebut tak asing. Setidaknya, situasi dan kondisi membawa hanyut pada ingatan di masa kecil saat bersama teman-teman mengunjungi lokasi pemutaran film lewat layar tancap.
Baru duduk di kursi yang tersedia, terbesit ingatan tentang sebuah lagu yang dilantunkan Grup Band Legendaris ‘Koes Plus’ berjudul ‘Layar Tancap’.
Berikut lirik lagunya:
Kini jangan heran anak-anak sekarang.
Masih kecil sudah pada main pacaran.
Tanpa surat-suratan da..da..du hey..
Sayang-sayangan oh………
Ada lagi ngantri karcis tempat hiburan.
Ingin cari tempat duduk paling belakang.
Berdiri desak-desakan kesempatan,
senggol-senggolan oh.
Sampai tak sadar eh… pegang-pegangan.
Semakin asyik terpingkal-pingkal di jalan.
Hoi……. mpet mpet..an.
Hoi……….. njut..njut..an.
Jalannya seperti penganten sunat oh…
Mundur kena majupun apalagi kena.
Semuanya kena, semakin lama semakin terasa.
Atas kena bawahpun apalagi kena.
Jempol kakiku…aduh terinjak
t’rompah bakiak sandal Jawa.
Eh.. apes jadinya gagal semuanya.
Dompetku hilang lenyap he…
disambar orang Uuh…
Nobar layar tancep di lingkungan kantor para politisi tersebut memutar film berjudul ‘Koboi Insaf’. Nobar dipadati oleh warga sekitar, aparatur sipil negara (ASN), dan pegawai Non-ASN di lingkungan Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
Bahkan, tersedia juga makanan dan minuman khas Betawi seperti kerak telor, sate ayam, gorengan, bajigur, kacang rebus, ketoprak, dan siomay, untuk menemani nonton film yang berdurasi sekitar 2 jam itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Augustinus mengatakan, pemilihan konsep era 80-an di Nobar layar tancep itu untuk memperkenalkan sekaligus bernostalgia.
“Biar yang teman-teman zaman sekarang, millenial itu kan belum tahu layar tancep, jadi kita angkatlah tema tahun 80’an dengan menayangkan film-film 80’an juga,” ujar priayang akrab disapa Aga itu lokasi, Jumat (21/6) malam.
Plt Sekwan DPRD DKI Jakarta Augustinus. (dok.DDJP)
Ia berharap, digelarnya Nobar layar tancep bisa melestarikan tradisi yang biasa dilakukan orang Betawi ketika mengadakan hajatan.
Sekaligus memperkenalkan dan mengenang tokoh-tokoh legend Betawi jaman dahulu, seperti yang ada di film Koboi Insaf, yakni Benyamin Sueb.
“Yang penting kita tetap memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ini supaya tetap ceria semangat dan tidak melupakan sejarah dan budaya Betawi,” tutur Aga. (DDJP/yla/gie/df)