Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya menyamaratakan atau menyeragamkan harga jual beras kepada masyarakat.
Yusuf mengaku, menerima keluhan adanya selisih harga jual beras medium di pasar. Yakni PT Food Station Tjipinang Jaya menjual dengan harga Rp13.900 per liter. Sementara Perumda Pasar Jaya menjual dengan harga Rp14.900 per liternya.
“Saya harap kepada BP BUMD supaya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini. Jangan mentang-mentang FS ini sebagai produsen jual dengan harga murah, Pasar Jaya sebagai suplayer jual dengan harga tinggi. Ini tugas BP BUMD untuk menyamaratakan harga jual beras,” ujar Yusuf di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (21/3).
Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf. (DDJP/rei)
Yusuf mengatakan, BUMD bidang pangan harusnya bersinergi untuk satu tujuan yang sama yaitu menjaga ketahanan pangan masyarakat Jakarta. Sehingga diharapkan dapat berjalan beriringan.
“Saya harap BUMD bidang pangan seperti Food Station, Pasar Jaya, Dharmajaya bersinergi untuk membangun ketahanan pangan. Saya harap BP BUMD membangun sinergi itu,” ungkap dia.
Di kesempatan yang lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BP BUMD Provinsi DKI Jakarta Fitria Rahadiani menyatakan akan menindaklanjuti saran dari Komisi C DPRD DKI Jakarta untuk membangun sinergi BUMD Pangan.
Sehingga tidak bergerak sendiri-sendiri dalam menjalankan bisnisnya. “Kami akan tindaklanjuti untuk mengedepankan sinergi antar BUMD bukan hanya BUMD pangan tetapi juga bersama BUMD yang lain,” tukas Fitria (DDJP/bad/gie)