Sutikno, mantan prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berhasil meraup suara signifikan di Jakarta Selatan saat Pemilihan Legislatif (Pileg) Tahun 2019 untuk duduk di kursi DPRD DKI Jakarta.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang lahir tahun 1972 itu merupakan anak ke-lima dari 12 bersaudara. Orangtuanya adalah seorang petani di Lamongan Jawa Timur.
“Orangtua saya hanya petani penggarap yang tidak bisa baca tulis, tak punya sawah, apalagi tanah. Hidup kami sekeluarga sejak kecil serba kekurangan,” ujar dia.
Saat di jenjang SMP, Sutikno sempat putus sekolah karena kekurangan biaya dan memutuskan mengadu nasib ke Jakarta untuk membawa mimpinya mengubah perekonomian keluarga.
Tinggal di daerah Ulujami, Jakarta Selatan, ia menjajal profesi baru sebagai pedagang buah keliling. Tiap hari menyisir jalan hingga ke Kebayoran Lama, Srengseng, Kedoya, hingga ke Kalijodo.
“Waktu itu saya jual perbungkusan plastik mika kecil Rp. 25 perak. Harga dari bos buah Rp. 15 perak. Jadi saya masih untung Rp. 10 perak,” ungkap dia.
Hasil dari berjualan, ia kumpulkan untuk melanjutkan sekolahnya di salah satu SMP Jakarta Selatan. Sementara menjual buah kelilingnya tetap ia lakoni setiap akhir pekan hingga berhasil lulus dari SMA.
Selanjutnya, ia mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai calon prajurit TNI. Diikutinya setiap tahapan ujian dengan baik hingga akhirnya lulus dinas kemiliteran dengan pangkat Prajurit Dua (Prada) dan ditempatkan di Batalion 202 Infanteri, Bekasi, Jawa Barat.
Meskipun sudah menjdi anggota TNI AD, Sutikno bersama istri mencoba berjualan soto Lamongan usai pulang bertugas. “Kalau sudah jam 11 malam, anak saya tidur di meja atau di gerobak bawaan,” kenang Sutikno.
Usahanya berkembang. Pundi-pundi keuntungan kian membengkak. Sedikit demi sedikit, keadaan ekonominya dan keluarga di kampung membaik. Bahkan dari hasil jualan Soto Lamongan itu, ia mampu membelikan sawah dan merenovasi rumah orantuanya.
Pada tahun 2018, pria yang mengagumi sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu membuat keputusan besar dalam hidupnya.
Ia mengajukan pengunduran diri dari dinas militer dan melirik politik sebagai jalan hidupnya. Sempat ditolak atasan, tetapi akhirnya diizinkan pensiun dini.
Kekagumannya pada Gus Dur menuntunnya mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) setahun kemudian dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Tanggal 20 April 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan Sutikno terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta. Dalam perjalanannya, ia kembali mengenang masa-masa kecilnya yang kesulitan mendapatkan pendidikan formal.
Oleh krena itu, ia optimis menjadi anggota Komisi E (Bidang Kesehatan Rakyat) agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan hingga keringanan biaya. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta. (DDJP/bad)