Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar seminar kesehatan bertajuk “Bahaya Silent Killer Serangan Jantung” di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/3).
Pada seminar tersebut, moderator dari Rumah Sakit Kartika Pulo Mas juga memberi pembekalan peserta seminar mengenai antisipasi nyeri punggung belakang (low back pain). Acara tersebut juga menyelenggarakan donor darah bagi siapa pun pengunjung yang hadir dalam seminar.
Anggota IKD DPRD DKI yang juga merupakan Istri dari Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga, Kori Panjaitan mengatakan, kedua topik pembahasan tersebut diperlukan pihaknya untuk mendapatkan masukan dan saran dari pihak medis bagaimana menggencarkan perilaku dan pola hidup sehat.
“Kami mendapatkan manfaat, tentunya dengan saran-saran dari dokter untuk hidup sehat, kemudian menjaga pola makan dan olahraga ringan. Sehingga saran ini kita bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari penyakit-penyakit yang kita khawatirkan,” katanya usai gelaran acara seminar kesehatan di Gedung DPRD DKI.
Dengan demikian, Kori menginginkan agar pihaknya bisa menambah frekuensi seminar dengan topick kesehatan lainnya di lingkungan DPRD DKI. Sehingga, para anggota IKD ataupun pegawai di lingkungan DPRD DKI diharapkan dapat terbebas dari beragam penyakit ataupun persoalan kesehatan yang berdampak terhadap produktivitas kerja.
“Diharapkan memang perlu adanya seminar (kesehatan) seperti ini, selain itu diharapkan dengan juga dengan kerjasama rumah sakit terkemuka, kita dari ibu-ibu IKD dan juga pihak lain perlu memeriksakan diri untuk secara rutin. Karena penyakit tertentu seperti serangan jantung atau bahaya nyeri punggung bisa menyerang siapa saja dan kapanpun juga, kalau sakit-sakitan tentu pekerjaan atau rutinitas juga akan terganggu,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Penunjang Medis RS Kartika Pulo Mas dr. Tegar Wibawa Rahman mengatakan bahwa kedua topic yang dibahas dalam seminar kesehatan kepada para anggota IKD DPRD DKI memang masih perlu disosialisasikan secara masif. Sebab, kesadaran untuk menjaga pola hidup sehat, pola makan hingga posisi duduk yang benar seringkali diabaikan oleh masing-masing individu.
“Jadi keduanya telah kita bahas dan berdiskusi dengan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing. Kita juga sudah bahas bagaimana menjaga pola kesehatan untuk menghindari penyakit dari jantung coroner atau silent killer, selain itu juga kita diskusi atau sharing ilmu mengenai nyeri punggung bawah, apalagi anggota-anggota dewan yang notabene sering rapat berjam-jam,” katanya.
Dengan demikian, dr. Tegar Wibawa Rahman berharap agar materi sharing dan diskusi yang diberikan pihaknya kepada para anggota IKD DPRD DKI dan seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Dewan dapat diterapkan guna menciptakan pola hidup sehat dan benar. Sehingga, ancaman penyakit seperti resiko jantung koroner hingga nyeri punggung belakang bisa diantisipasi secara tepat.
“Harapan dari saya, supaya budaya atau mitos-mitos yang sering terjadi di masyarakat semakin berkurang. Kemudian lebih tahu dan lebih peduli akan kesehatan diri masing-masing, jadi eman-teman IKD bisa lebih paham soal menjaga (kesehatan) itu, baik masalah konsultasi dan masalah cek untuk kondisi dirinya, selain itu juga lebih memperhatikan cara duduk yang baik dan benar,” tandasnya. (DDJP/alw/oki)