Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penanggulangan hingga pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh wilayah provinsi DKI Jakarta.
Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria menilai, peningkatan kewaspadaan DBD saat ini penting mengingat terus bertambahnya jumlah korban DBD di beberapa wilayah. Kasus DBD menurutnya memang selalu menjadi langganan tahunan di Jakarta.
“Memang Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI saat ini sedang fokus pada penanganan virus corona. Karena itu alangkah baiknya Dinas Kesehatan juga harus waspada pada DBD ini,” ujarnya, Kamis (16/4).
Iman mengakui, saat Komisi E menggelar rapat virtual beberapa waktu lalu bersama Dinkes DKI Jakarta ia sudah memita agar pencegahan DBD ditingkatkan. Sejumlah upaya seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengasapan (fogging) harus segera dilaksanakan.
Komisi E juga telah meminta Dinkes agar segera berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) supaya menggencarkan peran serta Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk meneliti perkembangan wilayah yang berpotensi menjadi titik persebaran DBD.
“Pengawasan tingkat terbawah juga harus lebih masif lagi, khususnya para Jumantik kita. Mereka harus rajin mengontrol ke rumah-rumah untuk pemetaan wilayah-wilayah yang dimana jentik itu berasal. Jangan hanya melihat namun juga melaporkan dan juga mengantisipasi, dan jangan sampai menunggu korban, tekanlah angka DBD itu jangan sampai melonjak,” ungkap Iman.
Berdasarkan data pemetaan wilayah DBD yang dihimpun Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), tercatat ada sebanyak 971 kasus demam DBD telah terjadi sejak Januari-Maret 2020. Yakni, Januari sebanyak 276 kasus DBD, Februari 600 kasus dan Maret 95 kasus.
Dimana, kasus DBD tertinggi terjadi di Jakarta Barat dengan 269 kasus, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur 265 kasus. Kemudian, di Jakarta Utara ada 103 kasus, di Jakarta Pusat 62 kasus dan di Kepulauan Seribu 6 kasus.
Namun, Dinkes DKI menilai jumlah tersebut lebih kecil jika dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dengan total sebanyak 4.541 kasus di Triwulan pertama 2019. Antara lain, 989 kasus pada Januari 2019, 1.569 kasus pada Februari 2019, dan 1.983 kasus pada Maret 2019.
Meski demikian, Dinkes DKI memastikan akan tetap menjaga kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) meski tengah menghadapi masalah penularan virus korona (Covid-19) yang semakin masif di ibukota.
Selain itu, Dinkes DKI sejauh ini juga terus berkoordinasi bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna meningkatkan kewaspadaan DBD dalam bentuk sistem peringatan dini (early warning system) curah hujan secara berkala.
Termasuk, menggencarkan kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus dengan menutup, menguras dan mengubur (3M) serta menghindari gigitan nyamuk. (DDJP/alw/oki)