Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fatimah Tania Nadira Alatas menyoroti distribusi Program Sekolah Swasta Gratis di wilayah DKI Jakarta masih terjadi ketimpangan.
Pasalnya, uji coba di 40 sekolah oleh Pemprov DKI Jakarta belum merata di masing-masing kecamatan.
Idealnya, menurut Tania, di tiap kecamatan terdapat satu sekolah swasta gratis. Khususnya sekolah yang bisa diakses oleh masyarakat menengah ke bawah.
“Program sekolah gratis ini baik, tapi harus dijalankan secara adil dan merata,” ujar Tania, beberapa waktu lalu.
“Masalah sekolah, baik SMP maupun SMA, adalah hal yang sangat penting dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” tambah dia.
Di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Jakarta Timur, ungkap Tania, hanya terdapat satu sekolah swasta gratis. Yakni, SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Sementara di kecamatan lain mendapatkan lebih dari satu sekolah.
“Di Kecamatan Kramatjati, tidak ada SMA Negeri sama sekali. Warga terpaksa menyekolahkan anak di sekolah swasta yang biayanya cukup mahal,” ucap Tania.
Untuk itu, Tania mendorong Dinas Pendidikan mengevaluasi menyeluruh terkait kebijakan sekolah gratis. Terutama dalam pengembangan strategi yang lebih inklusif.
“Ini penting sekali. Masalah akses terhadap sekolah, khususnya SMP dan SMA, harus menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan ke depan,” pungkas dia.(apn/df)