Sejarah Transportasi (4): Penemuan Bus

July 10, 2024 1:02 pm

Anda pasti akrab dengan trasportasi yang bernama bus. Moda transportasi ataupun jenis kendaraan yang memiliki bodi besar dan bisa menampung banyak orang ini berasal dari istilah Omnibus (bahasa latin-Red) yang berarti kendaraan untuk semua.

Asal muasal bus mucul ketika kendaraan bermotor tersebut menggantikan kuda sebagai alat transprtasi di Indonesia pada sekitar tahun 1905-an. Saat itu, Omnibus bermotor disebut autobus. Hingga saat ini, Perancis dan Inggris masih menggunakan istilah tersebut.

Omnibus pertama kali dioperasikan di negeri Paman Sam, yakni Amerika Serikat. Dimulai dengan pelintasan Jalan Broadway di Kota New York pada tahun 1827. Seseorang bernama Abraham Brower, merupakan pemilik pertama bisnis tersebut.

Kemajuan paling penting pada Omnibus adalah mobil jalanan. Mobil jalanan pertama ditarik kuda. Yang membedakan adalah keberadaan rel baja yang diletakkan di tengah jalan.

Roda-roda mobil jalanan juga terbuat dari baja yang dibuat sedemikian rupa agar tidak merusak rel. Mobil jalanan pertama beroperasi di Jalan Broadway, New York, dimiliki John Mamon dan dibuat oleh seorang keturunan Irlandia bernama John Stephenson.

Ada beberapa indikasi lain yang menunjukkan bahwa bus pertama telah ada sejak 1662. Meski kendaraan sesungguhnya yang ditarik kuda belum diluncurkan sampai tahun 1820-an.

Pada awalnya, bus merupakan kendaraan yang ditarik kuda. Kemudian dimulai dari tahun 1830-an, bus bertenaga uap mulai ada. Seiring perkembangan zaman, bus bertenaga mesin konvensional ditemukan melalui bus troli elektronik.

Bus ini digerakkan oleh seperangkat kabel yang ada di beberapa bagian. Bus bertenaga mesin pertama muncul bersamaan dengan perkembangan mobil. Setelah bus bertenaga mesin pertama kali muncul pada tahun 1895, berbagai macam model dikembangkan pada tahun 1900-an.

Sampai akhirnya, tersebar luas bentuk bus yang utuh mulai dari tahun 1950-an. Bus menjadi populer pada awal abad 21 karena Perang Dunia I.

Ketika itu, kebanyakan sarana rel dialokasikan untuk kebutuhan perang dan banyaknya mobil pribadi. Sehingga diperlukan alat transportasi yang dapat megangkut banyak penumpang.

Sejarah bus di Indonesia belum diketahui secara pasti. Sejak tahun 2017,, Bus Mania Communication (BMC) telah menjalin kerja sama dengan Museum Traportasi untuk mengumpulkan keping-keping sejarah bus Indonesia.

Termasuk mengumpulkan miniatur-miniatur bus koleksi pribadi anggota BMC. Menurut dugaan Ketua BMC Joko Puspitomurti, bus mulai masuk di Indonesia sekitar tahun 1936.

Sedangkan soal miniatur-miniatur bus, Kota Malang, Jawa Timur merupakan produsen terbesar di Indonesia.

Saat ini, bus di Indonesia dibagi kedalam berbagai kategori berdasarkan ukuran. Ada bus besar, bus sedang, dan bus kecil. Sedangkan berdasarkan kelas, ada kelas ekonomi, bisnis, bisnis AC, Executive dan super executive.

Pembagian berdasarkan kelas-kelas tersebut ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bus. (DDJP/stw)