Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Yudha Permana mengaku prihatin melihat nasib para seniman Betawi yang kehidupan ekonominya masih jauh dari sejahtera.
Melihat hal itu, Yudha meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan agar memperhatikan nasib seniman Betawi.
Caranya dengan menjadikan para seniman berstatus Penyedia Jasa Lain Perorangan (PJLP). Tujuannya meningkatkan kesejahteraan seniman Budaya Betawi.
“Bikin dong PJLP buat seniman Betawi biar para seniman hidupnya sejahtera, tenang, bisa berkreasi tanpa dibebani besok harus makan apa, istri dan anak di rumah makan apa. Tapi sampai sejauh ini nggak pernah dijalani,” ujar Yudha di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Yudha, keberpihakan Pemprov DKI pada kesenian Budaya Betawi masing sangat kurang. Karena itu perlu ada kebijakan yang progresif dalam membangun kearifan lokal.
Salah satu caranya yakni penuhi kebutuhan dasar rumahtangga, yakni sandang, pangan papan para seniman Betawi. Sehingga terjamin kehidupannya.
“Seniman Betawi itu basic-nya apa si ekonomi dulu, periuk di rumah aman, dapur di rumah ngebul, anak bisa sekolah terjamin baru dia bisa fokus untuk berkreasi. Di sini belum hadir. Dinas kebudayaan harus hadir,” tegas Yudha.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan saling berkolaborasi dalam melestarikan Budaya Betawi lewat pendidikan.
Tujuannya agar siswa di Jakarta mengenal dan tertarik dengan budaya asli milik Jakarta yakni Betawi.
“Sehingga anak-anak kita nggak lupa sama jati diri kebudayaan Bangsa Indonesia dan ciri khasnya kota Jakarta,” pungkas dia. (apn/df)