Hujan deras disertai luapan air dari Sungai Ciliwung menyebabkan sejumlah wilayah Kota Jakarta terendam air.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 28 Rukun Tetangga (RT) di 9 kelurahan kebanjiran. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 cm hingga 3,7 meter.
Menanggapi itu, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Hilda Kusuma Dewi meminta Pemprov DKI Jakarta segera menangani banjir.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi. (dok.DDJP)
Sebab, banjir bukan fenomena setiap tahun yang harus diterima begitu saja. “Pemprov harus bertindak cepat dengan melakukan evakuasi, distribusi bantuan,’ ujar Hilda, Selasa (4/3).
Hilda menekankan agar BPBD DKI Jakarta mengerahkan ratusan personel untuk mengevakuasi serta mendistribusikan logistik.
“Pemprov DKI harus memastikan kesiapan posko pengungsian yang layak, distribusi logistik yang merata, serta layanan kesehatan bagi warga terdampak,” tambah Hilda.
Hilda meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengambil langkah konkret. Seperti percepatan normalisasi Sungai Ciliwung dengan pengerukan waduk dan saluran air, serta penguatan sistem drainase kota. Termasuk peningkatan ruang terbuka hijau sebagai area resapan air.
“Dinas SDA DKI Jakarta segera melakukan upaya penyedotan air di beberapa titik genangan air guna mempercepat surutnya banjir,” jelas Hilda.
Hilda juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Untuk itu, masyarakat harus selalu mengikuti arahan dari petugas.
“Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dan warga, diharapkan dampak banjir ini dapat diminimalisir serta solusi jangka panjang dapat segera diwujudkan,” pungkas dia.
Namun jauh lebih penting, sambung Hilda, menyiapkan solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang. (apn/df)