Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyampaikan, Portal Satu Data Jakarta mampu membenahi kampung atau Rukun Warga (RW) kumuh di DKI Jakarta.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman DKI Jakarta, terdapat lebih dari 200 RW kumuh di DKI Jakarta. Sebagian besar berada di Kecamatan Penjaringan, Tambora, dan Koja.
Menurut Mujiyono, masih terdapat banyak sekolah dasar dan menengah dengan kondisi kurang layak. Padahal, jumlah siswanya melebihi kapasitas.
“Dengan integrasi data akan membantu pemerintah memetakan kebutuhan sekolah, guru, dan infrastruktur pendidikan di lingkungan tersebut secara lebih adil dan presisi,” ujar Mujiyono, Selasa (11/11).
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono. (dok.DDJP)
Pemprov DKI Jakarta, sambung dia, dapat memetakan permasalahan padat penduduk. Termasuk akses pendidikan, kondisi hunian, dan lingkungan.
Satu di antaranya, menyinkronisasi data usia anak di RW kumuh yang belum dan sudah sekolah. Begitu pula sekolah dengan kondisi kekurangan kelas.
Sehingga, pola bantuan sosial dapat terintegrasi dengan sejumlah lokasi yang berstatus permukiman padat penduduk.
“Dari data seperti inilah kebijakan pembangunan yang benar-benar berpihak pada warga bisa disusun,” jelas Mujiyono.
Dengan demikian, Mujiyono memastikan mengawal Portal Satu Data Jakarta menjadi sistem yang terintegrasi. Dengan demikian menjadi dasar dalam setiap keputusan.
“Kami pastikan sistem ini benar-benar hidup, dapat diperbaharui dan bisa diakses publik,” jelas Mujiyono
“Menjadi dasar setiap keputusan,mulai dari program pendidikan, bantuan sosial (Bansos), hingga penanganan kampung,” pungkas dia. (apn/df)