Pengembangan pendidikan di Jakarta menjadi fokus politisi wanita yang bernama Sholikhah. Sebab melalui pendidikan akan terwujud sumber daya manusia yang berkualitas.
Sholikhah lahir dari keluarga pendidik, bahkan sang ayah adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 101 Jakarta Barat.
Kondisi tersebut membuat Sholikhah bertekad memperjuangkan pendidikan. “Fokus saya pada periode ini masih soal pendidikan,” ungkap dia.
Saat 1998, cerita Sholikhah, pernah menggunakan rumah tinggal di Ciracas, Jakarta Timur, untuk dijadikan TK Islam Terpadu (TKIT).
Hingga selanjutnya berkembang jadi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT). Tak hanya itu, majelis taklim pun berkembang di lokasi tersebut.
“Saya berkembang dan tumbuh di lingkungan pesantren. Oleh karena itu saya mengembangkan TKIT dan SDIT,” tutur ibu tujuh anak itu.
Meski di tahun 2022, ia pindah rumah ke kawasan Jakarta Barat. Namun, kegiatan pendidikan di Ciracas itu tetap berlangsung. Sedangkan di rumah barunya, Sholikhah mendirikan Yayasan Pendidikan Ar-Risalah.
Solikhah berjanji akan terus mendorong anggaran pendidikan di DKI Jakarta agar sesuai dengan amanat Undang-undang Pendidikan.
Yakni, mengalokasikan 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk membiayai pendidikan.
“APBD DKI itu tinggi, makanya mudah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkas Sholikhah.
Sholikhah, terpilih kembali sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2019-2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lewat pemilihan legislatif.
Sebelumnya, Sholikhah juga pernah menjadi anggota DPRD DKI periode 2004-2009. (DDJP/bad/gie)