Hikmat merasa heran kepada kedua rekannya, Herman dan Gojang.
Manakala mereka bertemu dan berdialog, selalu saja bersitegang dan nadanya bertengkar.
Suatu ketika, saat bertemu Nana, Hikmat berkata.
“Kita heran ya. Kenapa sih kalau Herman dan Gojang bertemu nggak pernah akur? Hanya gara-gara sepele saja selalu bertengkar,” ujar Hikmat kepada Nana.
“Akhh,….. kamu kayak nggak tahu saja?” kata Nana.
“Nah, itulah yang menjadi tanda tanya selama ini. Kayaknya kok mereka itu nggak pernah akur. Kenapa?” tambah Hikmat.
“Ya karena mereka itu sama-sama pengacara,” jawab Nana. (stw)